Inilah Filosofi Pembangunan Pipa Gas CISEM, Toll Fee Tidak Boleh Tinggi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Filosofi pembangunan ruas pipa gas Cirebon-Semarang (CISEM) adalah menyediakan energi gas dengan harga gas yang menarik untuk industri.

Industri tumbuh karena harga gasnya kompetitif. Oleh karena itu, pipa gas tersebut jangan sampai toll fee nya tinggi.

“Jangan sampai tarif penyaluran gas bumi alias toll feenya tinggi. Jangan sampai perusahaan bangun tiba-tiba beban toll fee tinggi. Repot kita,”  kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman dalam obrol santai offline dengan ruangenergi.com, di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Laode menjelaskan, Kementerian ESDM mengatur operator pipa yang dibangun oleh APBN itu kerjasama antara Badan Usaha Swasta dengan Badan Layanan Umum (BLU) yang ada di kementerian.

“Lemigas bekerjasama dengan Pertagas, jadi operator yang mengoperasikan pipa gas (CISEM0,” ungkap Laode.

Di CISEM, urai Laode, untuk gas transportation agreement (TGA) nya antara PGN dengan pembeli gas. Pertagas dan Lemigas hanya mendapat toll fee saja.

“Semisal di Kendal, yang tandatangan GTA nya ya PGN dengan industri di Kendal. Sedangkan gas sales agreementnya PGN dengan KKKS SKK Migas. PGN selaku shipper akan memungut toll fee dari pembeli gas. Shipper itu yang akan memberlakukan toll fee pada saat dia jual gas. Dia yang mengendalikan harga akhir nanti,” tuturnya.

Pipa CISEM, ungkap Laode lagi, dipastikan memakai model upstream (dedicated to upstream)