Jakarta, ruangenergi.com- Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) yakin kebijakan Prabowo-Gibran kemungkinan akan sejalan dengan pemerintah saat ini yaitu dengan tema keberlanjutan.
Diantara program yang akan dilanjutkan adalah program transisi energi yang salah satunya adalah pengembangan pembangkit listrik EBT, pengembangan bahan bakar nabati (BBN) dan pengembangan moda transportasi yang ramah lingkungan .
“METI berkeyakinan bahwa kebijakan Prabowo-Gibran kemungkinan akan sejalan dengan pemerintah saat ini yaitu dengan tema keberlanjutan, diantaranya program transisi energi yang salah satunya adalah pengembangan pembangkit listrik EBT, pengembangan bahan bakar nabati (BBN) dan pengembangan moda transportasi yang ramah lingkungan,” kata Ketua Umum METI Wiluyo Kusdwiharto merespon pertanyaan dari ruangenergi.com, Senin (29/04/2024), di Jakarta.
Dalam hal transisi energi, lanjut Wiluyo, METI percaya bahwa pemerintah berikutnya cq KESDM akan berusaha mencapai keseimbangan antara target dan kondisi real di lapangan dimana ketahanan energi menjadi faktor yang penting di dalam nya.
“Oleh karena itu, METI berharap keseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik dipertimbangkan secara matang, disesuaikan dengan kondisi saat ini, dan diproyeksikan untuk tahun-tahun mendatang,”pinta Wiluyo.
Wiluyo bercerita, saat ini realisasi pengembangan EBT masih jauh dari target yang ditetapkan. METI mengharapkan bahwa sejumlah kendala dalam pengembangan energi terbarukan harus diselesaikan secara bertahap dan berkelanjutan. Tidak hanya di KESDM, tetapi juga melalui koordinasi lintas kementerian/lembaga ..
Pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah untuk mendukung ketahanan energi adalah hal yang sangat penting. Namun, beralih ke energi rendah emisi telah menjadi suatu keharusan untuk menjaga bumi di masa depan ..
“METI berharap RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET) dapat segera disahkan untuk mengatasi kendala-kendala yang ada dan bisa membooster pengembangan EBT secara cepat. Bagi METI, titik keseimbangan di masa depan akan menjadi kunci dalam memenuhi kebutuhan energi. Sumber daya energi yang melimpah dari kekayaan alam Indonesia tidak hanya terjangkau bagi masyarakat, tetapi juga rendah emisi untuk menjaga keberlanjutan kehidupan manusia di bumi,”ungkap Wiluyo mengakhiri perbincangan virtualnya bersama ruangenergi.com.