Inovasi CHF  dan Green Mining System Antar Insan Bukit Asam Raih Satyalencana  Wira Karya

Dua insan Grup MIND ID memperoleh Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada HUT RI 17 Agustus 2022. Mereka adalah VP Perawatan Alat Produksi & Penunjang Tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Slamet Widodo dan VP Pengelolaan Lingkungan & Penunjang Tambang PTBA Amarudin.

Ruang Energi.Com, Tanjung Enim – PT Bukit Asam terus melakukan inovasi pemanfaatan teknologi digital demi operasional perusahaan yang efisien dan berkemajuan. Inovasi optimasi dan integrasi Coal Handling Facility (CHF) System melalui penerapan teknologi industri 4.0 di PTBA. Berkat inovasi tersebut, pengisian dan penimbangan batu bara ke gerbong kereta api dilakukan secara otomatis dan bisa dipantau dengan ponsel. Waktu proses pengisian batu bara ke gerbong kereta lebih cepat. Kapasitas pengeluaran batu bara dari lokasi tambang ke pelabuhan pun jadi lebih besar dibanding pesaing.

 VP Perawatan Alat Produksi & Penunjang Tambang PTBA, Slamet Widodo menyatakan,  berkat optimasi teknologi CHF, pengisian dan penimbangan batu bara PTBA ke gerbong kereta api dapat dilakukan secara otomatis dan bisa dipantau melalui ponsel. Ia menyampaikan hal ini saat awak media melakukan site visit di Muara Enim, Sumatera Selatan pada Senin (12/9/2022)

“Saya banyak baca literatur negara maju, hampir semuanya mengarah ke situ (teknologi 4.0). Memang momen lagi pas. Jadi inovasi upload data gerbong bisa otomatis, ketik manual cek satu-satu gerbong berapa lama,” kata  Slamet Widodo (12/9/2022).

Selain itu kata Slamet, data dari setiap gerbong bisa dikirim di data operator untuk terlihat semuanya hanya dalam waktu satu menit. Ini jelas menambah keuntungan lain dengan adanya CHF, yakni dalam hal efisiensi waktu. Jika pengisian dan penimbangan dilakukan secara konvensional satu per satu, maka akan memakan waktu lama. Hal ini dapat terjadi karena analisa data dilakukan lebih mudah dan akurat berkat semua data operasional disimpan secara otomatis dan real time.

“Durasi waktu kalau ada masalah bisa review tinggal klik, detailnya ada dan langsung sampaikan ke operasional. Dengan begitu, waktu proses pengisian batu bara ke gerbong kereta yang lebih cepat. Kapasitas pengeluaran batu bara dari lokasi tambang ke pelabuhan pun jadi lebih besar dibanding pesaing”,imbuhnya

Tidak hanya itu, ia  dan Satuan Kerja Perawatan Listrik juga membuat System Monitoring Operasional terintegrasi. Dengan begitu, jarak tempuh tidak menjadi masalah untuk melakukan software maintenance, troubleshooting, dan analisa terhadap sistem kendali di PTBA.

Sebagai informasi, Tanda Kehormatan diberikan pada Slamet Widodo karena prestasinya dalam inovasi pemanfaatan teknologi digital. Sedangkan Amarudin berhasil menerapkan Green Mining System.

“Kami bangga atas pencapaian kedua insan PTBA ini. Sebuah dedikasi yang harus diteladani. Diharapkan prestasi mereka dapat menginspirasi insan PTBA lainnya,” kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *