Jakarta,ruangenergi.com- Inpex Masela Ltd dikabarkan akan segera gelar tender untuk Front End Engineering Design/FEED (Onshore Liquefied Natural Gas/OLNG, Floating Production Storage and Offloading/FPSO, Subsea Umbilicals Risers and Flowlines/SURF,
dan Gas Export Pipeline/GEP) di blok Masela.
Saat ini Inpex Masela Ltd tengah menantikan keputusan dari Inpex Headquarters (HQ) untuk kepastian rencana investasi dan pengembangan Masela.
“Tender akan dilaksanakan kembali pada tahun 2023, status saat ini persiapan dan menunggu keputusan Inpex HQ terkait kejelasan rencana investasi dan pengembangan,” kata salah satu pejabat di lingkup migas dalam bincang santai bersama ruangenergi.com, Senin malam (24/07/2023), di Jakarta.
Dijelaskan juga, persetujuan original work program and budgeting 2023 untuk implementasi proyek ternyata telah disetujui oleh SKK Migas pada 13 April 2023.
Dia menjelaskan, untuk revisi 2 POD-I, SKK Migas dan Inpex sepakat untuk memasukkan carbon capture storage (CCS) ke dalam lingkup revisi 2 POD-I untuk menjaga daya saing jangka panjang dan keberlangsungan Proyek Abadi.
“Usulan Revisi 2 POD-I telah secara resmi disampaikan ke SKK Migas pada 4 April 2023 untuk mendapatkan rekomendasi dari SKK Migas dan persetujuan oleh KESDM,”ungkapnya dengan wajah meyakinkan.
Dalam catatan ruangenergi.com,Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, pembagian hak partisipasi 35 persen antara Pertamina dan Petronas di Blok Masela yakni masing-masing 20 persen dan 15 persen.
“Tergantung Pertamina dan Petronas-nya. Kalau awal 20 persen Pertamina, 15 persen Petronas. Nanti sekarang menyusun sales and purchase agreement (SPA) segala macam,” ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/7/2023) di Jakarta.
Dwi menuturkan, penandatanganan SPA tersebut akan dilakukan pada Juli 2023 ini. Dia juga memastikan telah ada kesepakatan harga akuisisi saham antara Pertamina dan Shell di bawah USD 1 miliar.
Dia menjelaskan, alasan Shell melunak menurunkan harga saham kepada Pertamina karena pemerintah sudah melakukan pendekatan kepada perusahaan migas asal Belanda tersebut agar proyek ini bisa segera jalan.