Jakarta,ruangenergi.com– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan pandemi Covid-19, memaksa untuk melakukan perubahan dengan mengedepankan teknologi digital.
SKK Migas membentuk Integrated Operation Center (IOC) yang merupakan sistem integrasi data yang mencakup beberapa aplikasi/layanan pengelolaan kinerja operasi kontraktor migas di Indonesia. Nah kini, IOC memiliki fitur baru data analitik untuk pengelolaan data produksi dan lifting.
Selain itu,pada IOC Upgrade telah ditambahkan modul-modul baru antara lain : dashboard lanjutan operasi Produksi, dashboard drilling (exploration & development), dashboard perkapalan, , dashboard bandar udara, dashboard terminal, dashboard HSE Level Satu, dashboard health, dashboard safety, dashboard lingkungan dan dashboard emergency, dashboard manajemen proyek dan dashboard baru pemeliharaan fasilitas operasi.
“Pandemi Covid-19 memaksa untuk melakukan perubahan dengan mengedepankan teknologi digital. SKK Migas dengan IOC telah memulai sebelum pandemi sehingga ketika ada pembatasan mobilitas, pengawasan dan koordinasi bisa dilakukan melalui IOC karena apa yang dilakukan oleh KKKS tetap bisa dimonitor”, kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman saat peresmian penggunaan IOC Upgrade sekaligus IOC Forum 2022 pada hari ini (10/3/2022) dengan tema “Digital Transformation Toward Operational Excellence” yang diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh 386 peserta dari SKK Migas, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), profesional dan akademisi.
SKK Migas,lanjut Fatar, bangga atas perkembangan IOC serta kolaborasi antar fungsi di SKK Migas dan kolaborasi dengan KKKS. Sejak diluncurkan pada malam pergantian tahun 2020 atau beberapa bulan sebelum Pandemi Covid-19, manfaat IOC sungguh dirasakan.
IOC Forum adalah wadah kolaborasi antara SKK Migas, KKKS dan Stakeholders untuk selalu memperbaharui pengetahuan serta berbagi informasi dan keahlian mengenai perkembangan terbaru dan inovasi digitalisasi hulu migas.
Transformasi Digital
IOC Forum diselenggarakan pertama kalinya tahun 2021, sebagai salah satu upaya SKK Migas mendorong pemanfaatan integrated operation center (IOC) lebih optimal. IOC merupakan implementasi dari digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi SKK Migas yang dilauncing tepat pergantian tahun 2020 yang lalu. IOC forum merupakan implementasi program Charter 7A pada rencana strategi (renstra) Indonesia Oil and Gas sebagai peta jalan industri hulu migas mencapai target tahun 2030.
“IOC adalah bagian dari center of excellence SKK Migas. Transformasi digital hulu migas merupakan kolaborasi denga berbagai pihak untuk mendukung target long term plan (LTP) 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan 12 BSCFD”, urai Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno di dalam acara IOC Forum 2022.
Lebih lanjut Julius menyampaikan, pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir, mendorong semua pihak melakukan efisiensi operasional dan tranformasi digital. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan tata kelola operasi hulu migas yang lebih terencana, terstruktur dengan baik dan sistematis.
Integrasi data, transparan dan proses pengolahan data analitik. Meningkatkan respon time terhadap permasalahan, pengambilan keputusan dan sumber informasi untuk stakeholders dan investor.
“IOC terus berkembang dilakukan perubahan dan perbaikan, sehingga saat ini IOC mampu mendukung kegiatan operasional dari berbagai fungsi. Tantangan cukup berat, namun harapan dan optimisme harus selalu dijaga. Karena itu, kita harus melakukan cara-cara out of the box, business not as usual dan berbagai terobosan. Kita terus gelorakan semboyan one team one goal one million”, terang Julius.