Jakarta,ruangenergi.com– Ada yang menarik tersirat pada saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, berkunjung ke Wilayah Kerja (WK) Rokan pada Kamis (14/10).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri mengunjungi fasilitas produksi di Lapangan Duri serta fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Lapangan Minas.
Menteri ESDM mengapresiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) atas kelancaran operasi dan tingkat produksi yang terjaga di WK Rokan pasca alih kelola. Ia juga mengapresiasi upaya pekerja PHR dalam meningkatkan efisiensi produksi dan pemanfaatan teknologi seperti yang ada di pusat digitalisasi IODSC.
Kehadiran fasilitas seperti IODSC dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan operasional secara tepat dan cepat. Penerapan digitalisasi setidaknya memberikan empat manfaat utama, yakni peningkatan kinerja keselamatan; penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi / LPO hingga sekitar 40 persen; optimalisasi kemampuan fasilitas produksi; dan peningkatan efisiensi.
Fasilitas IODSC merupakan sumber informasi atau ‘big data’ berkaitan dengan aktivitas sumur dan peralatan di lapangan. Setiap hari ada sekitar 4.000 hingga 5.000 data yang masuk.
Data tersebut diolah agar menjadi informasi berharga yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. IODSC memanfaatkan transformasi digital dengan menyimpan pengetahuan dari para ahli dari berbagai bidang dan mengimplementasikannya untuk kinerja sumur dan peralatan. Keberadaan fasilitas IODSC juga dapat dikolaborasikan dengan Pertamina Integrated Command Center (PICC).
WK Rokan juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI) untuk, antara lain, pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis untuk merencanakan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien; identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal; analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal; serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak. Pemanfaatan teknologi seperti ini tentu sangat efisien sumber daya dan waktu jika dibandingkan dengan cara manual.
Data yang terekam juga dapat digunakan untuk menyusun prioritas pekerjaan kritikal dan perawatan sumur serta peralatan. Sehingga, mobilisasi logistik pendukung operasi migas dapat berjalan lebih sistematis dan efisien. Pergerakan kendaraan operasional Perusahaan juga dapat dipantau dari fasilitas IODSC.
IODSC Bisa Diikuti WK Pertamina Lainnya
Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengatakan, pihaknya berharap keandalan fasilitas IODSC bisa diikuti oleh wilayah kerja hulu migas Pertamina lainnya. Langkah strategis Pertamina dalam pengembangan teknologi digital merupakan upaya mengoptimalkan proses bisnis dengan teknologi mutakhir, memperkuat inovasi bisnis dan membangun kolaborasi guna mewujudkan operasi yang efisien.
“Sebagai tahap awal, kita mulai dengan WK lainnya di Regional 1 Sumatera. Saya harapkan hal tersebut diwujudkan dalam waktu dekat, setidaknya awal tahun depan,” tegas Dedi saat meninjau Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas, Riau yang merupakan pusat kegiatan digitalisasi WK Rokan berlangsung dua hari pada Rabu (29/09) dan Kamis (30/09) lalu,di Riau.
Rencana berikutnya, tim teknis TI Holding, Subholding Upstream Pertamina dan tim IODSC WK Rokan akan menyusun peta jalan (road map) untuk memperluas penerapan digitalisasi di Regional 1. Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat standarisasi penerapan teknologi digital di sektor hulu migas Pertamina.