Jakarta, ruangenergi.com- Realisasi kargo LNG (Liquified Natural Gas) di tahun lalu ada sekitar 226 kargo, maka SKK Migas memperkirakan di tahun 2024 ini meningkat sekitar 250 kargo lebih.
SKK Migas mencatat, sampai dengan Juni 2024, sudah terjual sebanyak 110 kargo sehingga sisanya diharapkan bisa terjual di Semester II Tahun 2024 ini.
“Di Semester I Tahun 2024 sudah ada sekitar 110 kargo baik itu dari Tangguh dan Bontang yang terjual, dan sisanya (untuk menuju ke 250 kargo tadi), ada sekitar 140 kargo harapannya bisa terlaksana di Semester II (tahun 2024) ini,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam konferensi pers SKK Migas, Jumat (19/07/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengatakan produksi gas bumi saat ini diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Namun karena berlebih, masih ada sisa gas untuk diekspor.
“Pemerintah kan sudah melakukan kebijakan bahwa kebutuhan dalam negeri itu diprioritaskan. Jadi kalau ada industri yang membutuhkan ya kita bisa switch (kebutuhan ekspor dan impor),” jelasnya saat ditemui di sela IPA Convex ke-48, ICE BSD, Selasa (14/5/2024), di Tangerang Selatan.
Dwi melanjutkan, saat ini produksi gas di Indonesia masih dalam kondisi yang aman. Dengan demikian, kata dia, tidak boleh ada industri yang kekurangan pasokan gas. Menurutnya, pemerintah akan berusaha mencarikan sumber gas dari mana pun.
