Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabanusa) mengonfirmasi bahwa rencana survei seismik 3D oleh Kangean Energy Indonesia (KEI) di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, telah memenuhi seluruh prosedur perizinan resmi serta memperhatikan aspek lingkungan dan sosial masyarakat setempat.
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan, menjelaskan bahwa survei seismik merupakan bagian fundamental dari tahapan eksplorasi migas.
“Survei seismik ini sebenarnya kebutuhan negara, karena kita memerlukan data lapisan batuan untuk mendukung kegiatan eksplorasi migas,” ujar Anggono dalam bincang ringan bersama ruangenergi.com, Senin (03/11/2025), di Jakarta.
Menurut Anggono, data yang dihasilkan dari survei tersebut sangat penting untuk mendapatkan informasi struktur batuan di bawah permukaan bumi. Data ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam menentukan potensi sumber daya energi di suatu wilayah.
Anggono menekankan bahwa kegiatan eksplorasi, termasuk survei seismik, memiliki tingkat risiko investasi yang tinggi bagi kontraktor. Meskipun demikian, ia menyebut bahwa data yang diperoleh dari kegiatan ini akan tetap menjadi aset berharga bagi negara, terlepas dari temuan cadangan migas.
“Kalau tidak ditemukan cadangan migas, ya berarti non cost recovery. Tapi bagi negara, datanya tetap penting untuk pengembangan energi ke depan,” katanya.
SKK Migas Jabanusa mengapresiasi komitmen KEI dalam melaksanakan survei seismik 3D. Kegiatan ini disebut membutuhkan investasi besar dan telah melewati proses perizinan yang ketat, termasuk verifikasi menyeluruh terhadap aspek lingkungan dan sosial oleh SKK Migas.












