Jakarta,ruangenergi.com-Indonesia Petroleum Association (IPA) membenarkan pihaknya merekomendasikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk mempelajari Republik Mesir berhasil dalam kegiatan minyak dan gas.
IPA melihat bahwa Mesir dalam beberapa rahum terakhir ini menemukan banyak cadangan migas baru, yang membuat mereka dari negara importir gas menjadi eksportir gas.
“Kami menyampaikan ke Kementerian ESDM bahwa Mesir dalam beberapa rahum terakhir ini menemukan banyak cadangan migas baru, membuat mereka dari negara importir gas menjadi eksportir gas,” kata Direktur Executive IPA Marjolin Wajong kepada ruangenergi.com,Kamis (10/9/2020) di Jakarta.
Cerita Sukses Mesir
Kenapa Kementerian ESDM serius belajar tentang keberhasilan Mesir dalam tata kelola migas, bermula dari hasil pertemuan jajaran Kesdm dengan IPA. Di situlah mereka menyampaikan kepada otoritas energi di Indonesia agar mau belajar kesuksesan Mesir mengundang investor migas.
Mesir pernah mengalami krisis yang terjadi pada kisaran 2011 sampai 2013. Kejadian ini telah membuat investasi di negara Afrika Utara itu anjlok sampai tidak ada sama sekali.
Meski begitu,negeri asal-muasal Firaun ini seperti bangkit dari keterpurukan. Dari negara yang tidak menarik investasi karena sarat konflik, sampai menjadi negara yang memiliki daya tarik yang besar bagi para pemain migas dunia.
Ruangenergi.com mendapatkan cerita dari salah satu staf ENI di Indonesia,bahwa ENI S.p.A, perusahaan migas berkantor pusat di Italia, sukses di Mesir. Ini disebabkan berawal dari Eni yang memegang 60% saham Blok Shorouk, Mesir.
Hasil Kolaborasi
Eni S.p.A. adalah sebuah perusahaan multinasional Italia yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.Kondisi saat ini,Eni berada di 70 Negara dan memiliki 76.000 karyawan. Sahamnya diperdagangkan di Bursa Saham Italia dan juga Bursa Saham New York.
Eni menemukan sumber daya yang masif dan efisien untuk gas di lapangan Zhor tersebut. Hal itu ditemukan setelah perusahaan Italia mengecek hingga ke dalaman 650 meter.
Lapangan Zhor
Lapangan Zhor yag berluas 100 km2 itu pun terus dibor hingga ke dalaman 1.500 meter dan titik posisinya sangat jauh dari tepi pantai.
Adapun, siklus puncak dari produksi lapangan Zhor diperkirakan akan didapatkan dalam 4 tahun sejak ditemukannya.
Di sana, Eni menemukan cadangan gas sebanyak 30 triliun kaki kubik atau setara 5,5 miliar barel ekuivalen minyak. Hasil dari situ disebutkan bisa membuat Eni memperoleh pendapatan US$9 miliar dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada 2014 sampai 2017.
Sementara itu, hasil penemuan dan realisasi produksi di Zhor itu menjadi gambaran kolaborasi yang baik antara operator dan regulator.
Pada periode 2011 sampai 2013 itu tidak ada mitra yang mau masuk ke industri hulu migas di Mesir hingga tingkat investasi menjadi 0.