Jakarta, Ruangenergi.com – Indonesia Petroleum Association (IPA) menyebut tahun 2020 menjadi tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi dunia, sebab Pandemi Covid-19 yang melanda di hampir seluruh dunia dan semua lapisan masyarakat, termasuk industri hulu migas.
Dalam Annual General Meeting ke-49 yang dilaksanakan secara virtual, Presiden IPA, Bij Agarwal, mengatakan, jelang akhir tahun, dunia akan terus menantikan vaksin Covid-19 untuk kembali secara bertahap ke keadaan new normal.
“Dalam industri hulu migas di Indonesia, kami melihat tahun ini, di mana kami tidak hanya berurusan dengan dampak pandemi Covid-19, tetapi juga tahun di mana harga minyak terus rendah serta global saat berfokus ke transisi energi penggunaan yang lebih bersih energi baru dan terbarukan (EBT),” imbuhnya.
Ia menambahkan, bahwa IPA bersyukur dapat merasakan semangat baru kerjasama dengan Pemerintah seiring dengan harapan dengan membantu perbaikan iklim investasi untuk peningkatan produksi migas sebesar 1 juta barel pada tahun 2030 yang diinisiasikan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
‘IPA telah bekerja sangat intensif dan produktif dengan pemerintah selama periode Work From Home (WFH) pada tahun 2020, dan kami berharap dapat melanjutkan semangat kerja sama yang diperbarui ini tahun depan,” bebernya.
Ia kembali menjelaskan IPA juga senang diundang menjadi anggota Satgas Eksplorasi dan Pemulihan Biaya pemerintah, di mana pihaknya dapat memberikan masukan guna memperbaiki iklim investasi migas di Indonesia.
Pandemi Covid-19, lanjutnya, membuat IPA untuk menunda dan mengurangi konferensi dan pameran tahun 2020.
Akan tetapi, program teknis digital yang sukses diadakan pada bulan September 2020. Pasalnya, lebih dari 100 makalah teknis dan presentasi dibuat oleh para profesional dan mahasiswa untuk peserta online dalam jumlah besar dari dalam dan luar negeri.
“Pada akhir tahun ini, kami akan menerbitkan Infografik IPA 2020 untuk pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam Industri Migas,” tuturnya.
Sebagai informasi, dalam Annual Meeting IPA yang ke-49 diselenggarakan secara virtual, mengingat kondisi yang masih pandemi, pada 10 Desember 2020 telah berlangsung dengan baik. Rapat dihadiri lebih dari 100 orang yang terdiri dari anggota IPA, Anggota Associate, Dewan Pengawas, Direksi serta Ketua Komite. Di mana semua prestasi dan kemajuan dalam tahun ini disajikan kepada peserta rapat.
“Kami juga menginformasikan kepada peserta tentang hasil Pemilihan Pengurus IPA 2021. Di mana, Penasihat Ahli Ketua SKK Migas Satya Widya Yudha terpilih menjadi Dewan Pengawas IPA. Sebab, ia (Satya Widya) sangat akrab bagi seluruh pemangku kepentingan industri minyak dan gas di Indonesia,” paparnya.
Sedangkan, Gary Selbie, Presiden Direktur Premier Oil Natuna Sea B.V., terpilih menjadi Presiden IPA untuk tahun 2021.
Adapun susunan Dewan Pengawas IPA dan Dewan Direksi IPA akan berlaku efektif 10 Desember 2020, dengan dukungan 12 Komite yang terdiri dari perwakilan perusahaan migas di Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi.