Jakarta,ruangenergi.com- PT Jawa Satu Power (JSP),perusahaan bentukan konsorsium PT Pertamina Power Indonesia (PPI) – anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation, memastikan di tahun 2022 ini hanya bisa menyerap 2 kargo LNG dari Kilang LNG Tangguh milik bp Indonesia.
Berdasarkan alokasi tahun 2021 lalu, LNG untuk Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu milik JSP, disiapkan 4 kargo. Namun di tahun 2022 ini JSP hanya bisa serap 2 kargo saja.
“Kami ada 4 cargo, dua cargo diambil oleh PLN. Kami memang belum siap untuk commisioning, kemudian PLN perlu LNG jadi kami pinjamkan ke mereka. Kami pinjamkan hampir 190.000 m3 LNG buat PLN, demi NKRI, Merah Putih dan Terang nya PLN…Alhamdulillah,” kata Chief Operation Officer
Dalam pemberitaan ruangenergi.com sebelumnya, JSP berencana di awal tahun 2022 mempersiapkan First Fire Gas Turbine (GT)dan perlu aktivitas fine tunning system combustion dari GT. Diharapkan akhir Januari 2022 bisa first fire dimana system sudah tersambung dengan grid PLN.
“Akhir tahun 2021, Alhamdulillah kita sudah bisa mengirim gas ke power plant area tepat nya di ORF sesuai dengan pressure yang di harapkan yaitu 70 Bar.Awal tahun 2022 kita persiapan untuk First Fire GT dan perlu aktivitas fine tuning system combustion dari GT, dan diharapkan akhir Januari 2022 kita bisa First Fire. Kalau sudah First Fire, artinya sistem sudah tersambung dengan Grid PLN 500 KV dengan kapasitas rendah dulu,” Kata Chief Operation Officer PT Jawa Satu Power Indra Trigha dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Kamis (30/12/2021) di Jakarta.
Indra menuturkan, JSP menuju kepada pencapaian commercial operational date (COD) Juli 2022 mendatang.
“COD adalah Commercial Date, dimana semua persyaratan dalam kontrak di penuhi, dan itu butuh waktu lama, karena ada banyak yang dilakukan test, yaitu kapasitas, sistem dan juga kriteria lainnya. Kami menargetkan Juli 2022 bisa COD,” ungkap Indra dengan nada optimis.