Jakarta, Ruangenergi.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan fungsi pengawasan terhadap penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar.
Menghadapi moment Natal dan Tahun 2022 (Nataru), Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, mengatakan pihaknya melakukan antisipasi terhadap penyaluran JBT Solar agar cukup hingga akhir tahun 2021.
“Antisipasi yang dilakukan dengan mengendalikan penyaluran JBT (Solar) agar cukup hingga akhir tahun,” terang Saleh, saat dihubungi Ruangenergi.com, (02/11).
Pasalnya, BPH Migas mencatat dari data penyaluran selama Januari sampai Juni, konsumsi harian minyak solar rata-rata 35 ribu kl/. Di mana, angka tersebut meningkat menjadi 44 ribu kl per hari pada September setelah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dilonggarkan.
Secara akumulatif serapan minyak solar bersubsidi sampai dengan Semester I 2021 sudah mencapai 7,26 juta kl atau setara dengan 45,9% dari kuota tahun ini sebesar 15,8 juta kl. Penyerapan solar bersubsidi periode ini lebih tinggi dibandingkan dengan penyerapan bensin RON 88 yang baru mencapai 2,34 juta kl atau sekitar 23,5% dari kuota premium tahun ini sebesar 10 juta kl.
Lebih jauh, ia menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dan memberikan relaksasi kepada PT Pertamina (Persero) sebagai penyalur BBM.
“Dinamika kondisi lapangan telah diantisipasi dengan menerbitkan surat relaksasi kepada Pertamina untuk dapat melakukan pengalihan kuota antar kabkot (Kabupaten/Kota) hingga Provinsi,” tuturnya.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan monitoring terkait penyaluran BBM khususnya bersubsidi jenis Solar.
Hal tersebut dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran antara lain dengan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC).
“Dengan mengoptimalkan produksi kilang, serta melakukan monitoring penyaluran agar tepat sasaran antara lain dengan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui PICC),” terang Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, saat dihubungi Ruangenergi.com, (25/10).
Dia menjelaskan bahwa penyaluran BBM bersubsidi jenis Solar sudah mulai kondusif. Untuk itu, Pertamina akan menjaga agar pasokan BBM tetap lancar.
“Alhamdulillah, penyaluran bbm khususnya solar sudah kondusif. Kami akan menjaga pasokan ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) tetap lancar,” jelas Irto.