Minyak Bumi

Jelang Pertemuan OPEC+ Harga Minyak Melemah

Jakarta, Ruangenergi.com – Harga minyak Brent dikabarkan turun 0,39% ke US$ 78,97 per barel pada Senin (04/10) pukul 10.11 WIB. Menurut data harga minyak WTI turun 0,43% ke US$ 75,55 per barel.

Brent berjangka mencapai level tertinggi hampir tiga tahun di atas US$ 80 minggu lalu karena krisis energi global dan pulihnya permintaan bahan bakar memberi dorongan pada cairan hitam.

Penurunan tersebut terjadi lantaran sebelum Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya (OPEC+) akan bertemu untuk membahas kebijakan pasokan yang dapat memutuskan apakah reli harga baru-baru ini adalah hal yang layak.

Analis ANZ Research mengatakan, dengan OPEC+ akan menggelar pertemuan, para negara penghasil minyak fokus untuk pertemuan tersebut.

“Didorong oleh kepercayaan yang tumbuh dalam peningkatan kuat pertumbuhan global karena investor fokus pada pertemuan OPEC+ mendatang,” ujar ANZ Research mengatakan dalam catatannya.

Sebagaimana diketahui, beberapa negara menekan kelompok untuk meningkatkan produksi dan menurunkan harga seiring terus pulihnya permintaan bahan bakar. OPEC+ pada Juli 2021 setuju untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan hingga setidaknya April 2022, untuk menghapus 5,8 juta barel per hari dari pemotongan yang ada.

Saat ini, produsen tengah mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak pasokan daripada yang ditetapkan dalam kesepakatan OPEC+, sumber OPEC mengatakan kepada Reuters. Namun, kenaikan apa pun akan berlaku mulai November karena volume Oktober sudah diputuskan pada pertemuan OPEC+ terakhir di bulan September.

Melonjaknya harga gas, yang telah meningkat 300% dan diperdagangkan sekitar US$ 200 per barel, membatasi sebagian kerugian minyak. Peningkatan ini juga menyebabkan pengguna beralih ke bahan bakar minyak dan produk mentah lainnya untuk menghasilkan listrik serta kebutuhan industri lainnya.

Sebelumnya, harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Jumat (1/10) waktu Amerika Serikat (AS) atau Sabtu (2/10) waktu Indonesia. Penguatan harga minyak ditopang oleh ekspektasi OPEC bakal mempertahankan stabilisasi pasokan dengan meningkatkan pasokan secara bertahap.

Harga minyak mentah berjangka Brent pengiriman Desember naik 97 sen atau 1,2 persen menjadi US$ 79,28 per barel di London ICE Futures Exchange.

Lalu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November naik 85 sen menjadi US$ 75,88 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sepanjang pekan lalu, kontrak acuan minyak mentah AS melonjak 2,6%. Sedangkan minyak mentah Brent menguat 2,7% untuk kontak bulan depan.

Sepanjang tahun ini Brent telah meroket lebih dari 50 persen dan sempat mencapai level tertinggi US$ 80,75 per barel pada Selasa (28/9) lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *