Jossss! Para Lenders Proyek RDMP Balikpapan Sudah Setuju, Terakhir US EXIM Sudah Setuju Juga

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Ada kabar gembira disampaikan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan.

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto menyampaikan dukungan penuhnya kepada Pertamina Group untuk segera menyelesaikan Project Financing yang mayoritas lendersnya berasal dari Korea Selatan.

“Dan, kabar baiknya seluruh kandidat lenders telah mendapat persetujuan dari pimpinan perusahaannya masing-masing, terakhir US EXIM memberikan persetujuannya pada pertengahan Mei lalu,” tulis instagram @kilangpertamina.balikpapan.

Dalam catatan ruangenergi.com, RDMP Balikpapan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPI)  biaya mencapai 7,2 milar dolar AS.

Ada sebanyak 20.250 tenaga kerja yang terserap pada fase proyek dan 600 pada fase operasi. Proyek tersebut juga didorong untuk dapat menyerap tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 30-35 persen.Proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan yang semula 260 KBPD menjadi 360 KBPD dengan peningkatan kualitas BBM dari Euro II menjadi Euro V.

Pengembangannya meliputi pembangunan New Workshop & Warehouse, Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Feed Tank, Boiler, New Flare BPP II, FCC & FCC NHT, dan Terminal Lawe-Lawe Facilities.

Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar nasional, kilang Balikpapan juga akan memproduksi produk petrokimia, yaitu Propylene sebesar 225 KTPA yang akan menjadi feedstock dari New Polypropylene (PP) Balongan untuk subtitusi produk impor.

PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan 4 program RDMP untuk Kilang Cilacap, Balongan, Dumai dan Balikpapan. Selain itu dua grass root (New Grass Root Refinery/NGRR) yaitu Kilang Bontang dan Tuban.

“Proyek-proyek RDMP masih terus berjalan hingga saat ini, PT Pertamina telah merampungkan RDMP Kilang Balongan. Selesainya RDMP Kilang ini memberikan tambahan produksi BBM nasional sebesar 25.000 barel per hari (bph),” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8/2023).