Kabar Terbaru dari SKK Migas, Proyek UCC bp Indonesia Sudah Mulai Proses Tender Early Work

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan  Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf mengatakan proyek Proyek UCC (Ubadari, EGR/CCUS, Onshore compression) dengan total investasi sekitar USD3 miliar,sudah mulai proses tender untuk early work.

Proyek Ubadari ini dioperasikan penuh oleh bp Indonesia. Proyek ini juga akan meningkatkan produksi hingga 300 BSCF hingga 2035

“Sudah sudah sekarang kan sudah mulai proses tender untuk early work misalnya jadi untuk bangun tempat tinggal pekerja nanti yang ribuan akomodasi  kantor itu sudah mulai,” kata Nanang di sela-sela acara Launching of the 2nd International & Indonesia CCS Forum 2024, Selasa (23/01/2024), di Jakarta.

Ketika ditanya media apakah basic front engineering end design (FEED) UCC apakah sudah selesai dikerjakan? Nanang menjawab:

“Ini masih jalan ya.Targetnya? Akhir tahun ini lah mungkin ya, selesainya habis itu FID (final investment decission).. dari FOD ya udah..habis itu EPC,” ungkap Nanang.

Nanang bercerita, proyek UCC ini  akan meningkatkan recoery factor untuk gas bisa sampai unlock sampai 400 bcf.

Dalam catatan ruangenergi.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengingatkan pengembangan teknologi CCS/CCUS masih menemui sejumlah kendala, seperti biaya, skema bisnis, dan perdangan karbon.

“Makanya, kita perlu menetapkan peraturan menteri tentang CCS/CCUS,” ungkap Arifin saat memberikan sambutan pada workshop bertajuk Implementation of CCS/CCUS to Advancing Energy Transitions sebagai rangkaian acara Energy Transitions Working Group (ETWG)-3, di Hotel Grand Hyatt Bali, Senin (29/8/2022).

Proyek Tangguh CCS/CCUS

Pengembangan CCS/CCUS di sektor migas punya potensi besar. Menurut Arifin, Indonesia memiliki potensi depleted field sekitar 2 giga ton CO2, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua. Sedangkan, potensi saline aquifer (reservoir air bersalinitas tinggi) sebesar lebih dari 9 ton di basin Selatan Sumatera dan Jawa Barat.

“Saat ini, pemerintah tengah melakukan kajian dan pilot project (CCS/CCUS) migas di Gundih, Sukowati dan Tangguh dengan total potensi simpanan CO2 sekitar 300 juta ton CO2,” ungkap Arifin.

Sementara itu, proyek Tangguh Enchanced Gas Recovery (EGR)/CCUS bakal menjadi salah satu proyek CCUS yang menjanjikan dalam waktu dekat. Proyek ini merupakan bagian integral dari Proyek UCC (Ubadari, EGR/CCUS, Onshore compression) dengan total investasi sekitar USD3 miliar.

“Ini akan menekan emisi karbon sekitar 25 juta ton CO2 hingga 2035, dengan menginjeksikan kembali CO2 ke reservoir lapangan Vorwata,” jelas Arifin.

Menurut Arifin, proyek ini juga akan meningkatkan produksi hingga 300 BSCF hingga 2035.

“Pekerjaan pra konstruksi akan dimulai pada 2023, dan on-stream diperkirakan pada 2026,” ungkapnya.