Kado Hari Pahlawan: PHE ONWJ Sukses Hidupkan Sumur Idle LD-10, Produksi Tembus 1.000 BOPD

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Kabar gembira datang dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia. Sebuah sumur yang sudah “tertidur” alias idle selama enam tahun di lepas pantai Jawa Barat, kini kembali bangun dan menyemburkan minyak dalam jumlah signifikan.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, melaporkan keberhasilan tim Drilling Engineer dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang sukses melakukan kerja ulang (work over) pada sumur LD-10.

“Alhamdulillah, sumur idle kembali berproduksi signifikan. Sumur LD-10 yang sejak 2019 mati, kini hidup kembali,” ujar Djoko Siswanto dalam laporannya, Rabu (26/11/2025).

Kesuksesan ini tidak terjadi secara instan. Proses dimulai sejak 10 Oktober hingga 2 November 2025 dengan metode Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL). Tim mengalihkan target ke lapisan batuan formasi Lima (L-30 dan L-29).

Setelah serangkaian tes produksi yang bertepatan dengan Hari Pahlawan (10 November) hingga 25 November 2025, hasilnya sangat memuaskan. Sumur LD-10 mampu memproduksi 1.097 barel minyak per hari (BOPD) dengan kadar air (water content) yang sangat rendah, hanya 6%.

Rahasia keberhasilan ini terletak pada penerapan teknologi injeksi Gas Lift. Djoko memberikan analogi menarik untuk menjelaskan teknologi ini kepada awam.

“Mekanismenya seperti efek turbo atau benda-benda di pinggir rel yang terseret kereta super cepat. Gas bertekanan tinggi diinjeksikan untuk ‘menjemput’ minyak di bawah sumur, lalu membawanya naik ke permukaan lewat pipa tubing,” jelas Djoko.

Selain keberhasilan teknis, proyek ini juga menjadi bukti efisiensi biaya. Pekerjaan yang memakan waktu 24 hari ini menghabiskan biaya USD 2,55 juta. Angka ini lebih hemat, hanya menyerap 82,15% dari anggaran yang disetujui (AFE) oleh SKK Migas.

Kabar baik lainnya, pekerjaan ini membuktikan adanya “harta karun” tersembunyi berupa kompartemen reservoir baru di area timur laut Lapangan Lima. Hal ini teridentifikasi berkat kejelian tim Geolog dan Reservoir Engineer dalam menganalisa data petrofisika.

Lokasi keberhasilan ini memiliki arti khusus bagi Kepala SKK Migas. Sumur tersebut berada di struktur L, Lapangan Lima, yang secara administratif masuk wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

“Ini tempat Kepala SKK Migas dilahirkan dan dibesarkan,” tulis Djoko dengan nada bangga menyisipkan emotikon senyum dalam laporannya.

Langkah selanjutnya, SKK Migas dan PHE ONWJ akan segera memproduksi minyak tersebut dengan tingkat optimum melalui pengaturan injeksi gas dan bukaan kran (choke) yang tepat.

Keberhasilan reaktivasi sumur idle ini membuktikan bahwa dengan teknologi yang tepat dan semangat efisiensi, aset-aset lawas migas Indonesia masih menyimpan potensi besar untuk mendukung ketahanan energi nasional.