Jakarta, Ruangenergi.com – Pertamina International Shipping (PIS) – Subholding Integrated Marine & Logistics mendukung Indonesia menjadi poros maritim dunia. Dengan posisi geografisnya yang strategis, hingga kini kawasan laut Indonesia masih menjadi jalur perlintasan maritim yang tersibuk di dunia.
Menurut Project Management Coordinator PIS, Muhammar Irfan, saat ini jalur laut Indonesia masih menjadi primadona di dunia. Jalur maritim Indonesia, kata dia, saat ini memiliki kesamaan dengan jalur perdagangan rempah-rempah nusantara di masa lampau dan digunakan oleh PIS untuk mendistribusikan komoditas energi, yaitu minyak dan gas bumi ke seluruh pelosok negeri.
“Untuk mendukung pelaksanaan distribusi minyak dan gas bumi, PIS didukung 6 lini bisnis yang berfokus pada shipping, marine services, port services, port ownership, storage, other logistics services dan hingga saat ini PIS juga telah memiliki total 539 kapal dengan berbagai tipe untuk menunjang bisnis perusahaan,” kata Indra di Jakarta, Senin (27/9/2021).
PIS, kata dia, juga berkontribusi memajukan industri maritim dalam negeri dengan memberdayakan galangan-galangan lokal dalam pembuatan kapal.
“Sejauh ini kita telah memiliki 31 kapal yang dibangun di galangan dalam negeri, salah satunya di PT PAL, lalu PT DPS, dan PT Dok Perkapalan Kodja Bahari,” ujarnya.
“Hal tersebut menunjukkan dukungan dan upaya yang diberikan PIS untuk melakukan local empowerment sebagai upaya memajukkan industri maritim dalam negeri,” tambahnya.
Lebih jauh ia mengatakan, kekuatan Maritim Indonesia yang diwakili oleh PIS saat ini sudah mampu bersaing di kancah internasional. Pasalnya, japal-kapal PIS telah berhasil bersandar di pelabuhan internasional salah satunya di LPG Export Terminal milik Phillips 66 di Freeport, Texas, USA, dengan Kapal Pertamina Gas 2 yang seluruh awak kapalnya adalah warga negara Indonesia.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa armada kapal PIS mampu menembus pasar internasional, tidak hanya di pasar domestik dengan muatan seperti Gasoline & Diesel, Avtur & MFO, Crude Oil, maupun LPG,” ujarnya.
Sejalan dengan ekpansi bisnisnya, lanjut dia, PIS turut mendukung penerapan Environment, Sustainability dan Governance (ESG) dengan menghadirkan beberapa teknologi kapal yang ramah lingkungan (Green Shipping) seperti Stern Tube Air Seal Type untuk menghindari kebocoran bahan bakar kapal. Selain itu ada juga teknologi Oily Water Separator (OWS) yang berfungsi untuk memisahkan air dengan minyak mencegah pencemaran.
“Ini merupakan bentuk kontribusi PIS dalam mewujudkan green shipping company, green operation, green cargo, green port, dan green storage untuk dapat bersaing secara global dan mewujudkan visi perusahaan menjadi Asia Leading Shipping Company serta dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” pungkasnya.
PT PIS sendiri tergabung dalam acara International Forum on Spice Route (IFSR) yang diselenggarakan oleh Yayasan Negeri Rempah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 21 -23 September 2021.(SF)