Kata Kepala Bph Migas Erika Retnowati, Ekonomi Tumbuh Kegiatan Masyarakat Bertambah Otomatis Kebutuhan BBM Bertambah

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.comBadan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (Bph Migas) pastikan akibat pulihnya keadaan pasca melandainya Covid-19, meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di tahun 2023 ini.

Berlalunya Pandemi Covid-19 telah mendorong peningkatan kegiatan masyarakat
yang pada akhirnya menunjukkan respon positif terhadap konsumsi JBT maupun
JBKP.

Peningkatan konsumsi BBM tersebut menyebabkan realisasi JBT dan JBKP
diperkirakan akan melebihi dari kuota yang telah ditetapkan Pemerintah pada awal
tahun 2023.

“Terkait tugas BPH Migas dalam penyediaan dan pendistribusian BBM, sampai dengan 28 Desember 2023 telah tersalurkan JBT Minyak Solar sebesar 17,46 juta kiloliter (mencapai 102,69% dari total kuota 17,00 juta kiloliter), JBT Minyak Tanah sebesar 0,489 juta kiloliter (mencapai 97,89% dari kuota 0,500 juta kiloliter), dan JBKP Pertalite sebesar 29,77 juta kiloliter (mencapai 91,43% dari kuota 32,56 juta kiloliter),” kata Kepala Bph Migas Erika Retnowati dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja BPH Migas tahun 2023 “Menjaga Subsidi, BergeGas untuk Transisi” Sabtu, 30 Desember 2023 pukul 14:00 WIB.

Erika tegas menjelaskan, proyeksi dari realisasi sampai dari akhir tahun itu akan melebih kuotanya, meskipun tidak banyak. Paling sekitar 3-4 persen saja.

“Itu (kuota bbm) bisa lebih karena adanya geliat ekonomi pas selesainya pandemi. Ekonomi itu tumbuh kemudian kegiatan-kegiatan masyarakat otomatis bertambah, dan pada saat itu tidak kami prediksi setinggi itu kegiatannya,” begitu jelas Erika menjawab pertanyaan ruangenergi.com yang hadir di acara tersebut.

Erika menuturkan, untuk pelaksanaan tusi BPH Migas pada bidang pengawasan, salah satunya BPH Migas melakukan verifikasi terhadap volume penyaluran JBT dan JBKP secara berkala (baik bulanan maupun triwulanan). Berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan, terdapat koreksi terhadap volume penyaluran JBT Minyak Solar.

“Sampai dengan bulan November 2023 telah dilakukan koreksi volume Minyak Solar sebesar 6.172,547 kiloliter (yang terdiri atas sektor transportasi darat sebesar 6.027,07 kiloliter, sektor transportasi laut sebesar 112,477 kiloliter, sektor perikanan sebesar 21,5 kiloliter, sektor layanan umum sebesar 10 kiloliter, dan sektor kereta api sebesar 1,5 kiloliter). Perkiraan subsidi dan kompensasi yang dihemat kurang lebih setara dengan 62,65 miliar rupiah,” jelas Erika.