Jakarta, ruangenergi.com- Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi Azhari Idris menyatakan, walau industri minyak dan gas (migas) bersinggungan keberadaan wilayahnya dengan pertambangan, khususnya batu bara di Kalimantan Timur, berupaya hidup berdampingan dengan damai.
Kenapa? Kedua industri ini, baik tambang maupun migas, sama-sama berkontribusi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kita tahu bersama di saat ini ada sekitar 50 kerja sama dalam pengelolaan lapangan migas dan lapangan tambang,” kata Azhari dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu (27/12/2023), di Jakarta.
Azhari menjelaskan, issue pengeboran eksploitasi area Kalsul, di antaranya masalah pembebasan lahan dimana tumpang tindih lahan dengan industri batubara. Perizinan Amdal dan UKL/UPL serta dumping permit. Pengadaan rig dan material, persiapan lokasi.
“Untuk operasional, itu masalah cycle time operasional di beberapa KKKS yang lebih lambat. Serta kendala rig,”ungkap Azhari.
