Kata Kepala SKK Migas, Inilah Indikator yang Menunjukan Industri Migas Berkembang, Peningkatan Aktivitas Pengeboran dan Proyek Onstream

Bogor, Jawa Barat, ruangenergi.com- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, salah satu indikator yang menunjukkan bahwa industri hulu migas di Indonesia telah berkembang adalah peningkatan dalam aktivitas pengeboran dan proyek-proyek yang onstream.

Realisasi pengeboran sumur pengembangan berhasil mencapai angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir, dengan 799 sumur dibor pada tahun 2023.

“Ini masih berada dalam target untuk mengebor lebih dari 1.000 sumur pada tahun 2025 dan seterusnya sesuai dengan yang disebutkan dalam long term plan,”kata Dwi pada kegiatan CEO Forum Tahun 2024 yang mengangkat tema “Boosting Investment for Massive Exploration & Future Growth in Indonesia Upstream Oil and Gas” pada Sabtu (3/2/2024) di Bogor, Jawa Barat.

Dwi menguraikan, selama 6 tahun terakhir, kita juga berhasil mencapai Reserves Replacement Ratio (RRR) lebih dari 100%, melalui persetujuan 30-40 POD/OPL/OPLL setiap tahun.

“Capaian RRR pada tahun 2023 adalah 123,5%, dan untuk tahun 2024 RRR ditargetkan mencapai 166%. Ini menunjukkan perkembangan berkelanjutan dari industri hulu migas Indonesia,” tambah Dwi.

Dwi juga menjelaskan, saat ini hulu migas memiliki 5 proyek strategis nasional yang sedang berlangsung dengan total nilai investasi US$ 45,09 miliar. Selain itu, hingga 2029 akan ada 95 proyek minyak dan gas dengan total capital expenditure sebesar USD 3,28 miliar.

“Untuk tahun 2024, ditargetkan 15 proyek akan beroperasi yang akan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 41.922 BOPD (barel minyak per hari) dan 324 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) gas. Produksi tambahan dari proyek-proyek tersebut sangat penting dalam memenuhi target tahun ini, oleh karena itu, penting untuk tidak menunda penyelesaian proyek-proyek tersebut,” ujarnya

Terkait kegiatan eksplorasi, Dwi menekankan agar SKK Migas bersama KKKS kedepan melakukan strategi peningkatan aktivitas eksplorasi, termasuk mengubah target eksplorasi dari kecil-menengah menjadi menengah-besar, dan fokus pada pengembangan peluang migas non konvensional.

“Berdasarkan strategi tersebut, saya meminta komitmen KKKS agar kegiatan dan investasi dalam eksplorasi dapat berjalan dengan agresif, dan semoga kita dapat menemukan cadangan besar lagi, terutama di wilayah laut dalam,” ungkapnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *