Jakarta, ruangenergi.com- Keinginan ExxonMobil Corporation untuk pindahkan pabrik petrokimia ke Indonesia, masih terganjal pada aturan.
ExxonMobil dikabarkan akan memindahkan pabrik petrokimia ke Indonesia. Lokasi yang diincar adalah di sekitar Banten, maupun Lampung untuk membangun fasilitas pabrik petrokimia di Indonesia.
“Sampai saat ini Exxon masih menunggu terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang CCS-CCUS yang hingga kini, di awal November belum ada kabar kapan akan diterbitkan,” kata sumber ruangenergi.com di lingkup kementerian, Rabu (01/11/2023) di Jakarta.
Exxon,ungkap dia, telah siapkan dana US$10 miliar untuk membangun komplek petrokimia. Selain melakukan pengolahan minyak bumi, ExxonMobil juga memproduksi, mengangkut, berdagang, dan menjual produk-produk petrokimia seperti olefin, aromatik, plastik polietilena dan polipropilena, serta berbagai produk khusus lainnya.
Dalam catatan ruangenergi.com, diberitakan petinggi ExxonMobil sedang mempelajari kemungkinkan pindahkan (mendirikan) pabrik petrokimia di Indonesia.
“Petrokimia ini nantinya produknya sudah green dimana CO2 yang dihasilkan diinjeksikan ke sumur migas,” kata salah satu petinggi institusi migas dalam bincang santai bersama ruangenergi.com, Selasa (19/09/2023) di Nusa Dua Bali.
Exxon,lanjutnya, sedang dekati Pertamina untuk bisa memanfaatkan cekungan Sunda dan Asri.
Cekungan Asri dan Sunda terletak di lepas pantai Sumatera Tenggara di bawah Kontrak Bagi Hasil (PSC) SE Sumatera. Saat ini, Pertamina Hulu Energi OSES beroperasi di Cekungan Asri dan Sunda, yang dikenal sebagai Blok Sumatera Tenggara (SES).
Cekungan Sunda dan Asri ini, oleh Exxon dinilai mampu untuk menyimpan potensi C02 sebesar 3 giga ton. Alasannya, di cekungan Sunda dan Asri ini bisa menjadi CO 2 storage in saline aquifers.
Itu sebabnya, Exxon gandeng Pertamina untuk sama-sama bisa memanfaatkan fasilitas di cekungan itu sebagai tempat penyimpanan C02.
“Nantinya C02 yang dihasilkan dari pabrik petrokimia yang dibangun Exxon dimana lokasinya masih dicari yang berdekatan dengan cekungan Sunda dan Asri,” ungkap pria yang sudah lama malang-melintang di institusi migas tersebut.
Hanya saja,Exxon saat ini tengah menantikan regulasi terkait pemanfaatan CCS di Indonesia.
Dalam penelusuran ruangenergi.com, ExxonMobil adalah pemimpin industri di hampir setiap aspek bisnis energi dan petrokimia. Mereka mengoperasikan fasilitas atau memasarkan produk di hampir seluruh negara di dunia dan mengeksplorasi sumber daya migas di enam benua