Jakarta, Ruangenergi.com – Pemerintah menyebut bahwa biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan eksplorasi energi di Indonesia selama 20 tahun terakhir masih rendah.
Rendahnya biaya eksplorasi tersebut dipengaruhi juga oleh kegiatan eksplorasi di Indonesia yang belum dilakukan secara masif.
Maka dari itu pemerintah mendorong eksplorasi yang sangat masif guna memenuhi kebutuhan cadangan energi yang dibutuhkan.
Hal itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam sambutannya secara virtual peluncuran buku “An Introduction Into The Geology of Indonesia” oleh Prof Dr RP Koesoemadinata.
Arifin mengungkapkan, berdasarkan data S&P Global Market Intelligence, total biaya eksplorasi di Indonesia hanya 1% jika dibandingkan biaya eksplorasi yang digelontorkan oleh perusahaan-perusahaan tambang dunia.
“Selama 20 tahun terakhir, total biaya eksplorasi di Indonesia hanya 1% dari biaya eksplorasi perusahaan tambang kelas dunia,” ungkap Arifin, (17/11).
Terlebih lagi, Indonesia memiliki target ekplorasi minyak sebesar 1 juta barel per hari di 2030 mendatang.
Arifin mengatakan, salah satu dukungan kegiatan eksplorasi di Tanah Air yang difasilitasi pemerintah yakni melalui penerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penegasan Pemberlakuan Bentuk Kontrak Kerja Sama Migas (KKKS).
Peraturan ini memberikan penegasan pemberlakuan bentuk kontrak kerja sama dan fleksibilitas terkait kontrak bagi hasil yakni cost recovery atau gross split.
“Eksplorasi yang sangat masif masih sangat diperlukan. Saat ini cadangan produksi migas kita terus mengalami penurunan. Demikian juga di subsektor pertambangan, mineral dan batu bara, masih diperlukan kegiatan eksplorasi,” beber Arifin.
Data yang dimiliki Kementerian ESDM, saat ini Indonesia masih memiliki stok minyak bumi sebanyak 3,77 miliar barel; gas bumi sebesar 77,3 triliun kaki kubik dan stok batu bara 37,6 miliar ton.
Untuk itu pemerintah terus mendorong adanya penemuan cadangan raksasa (giant discovery) blok minyak dan gas bumi (migas) di 68 potensi cekungan migas di wilayah Indonesia.