JAKARTA – Indonesia semakin menunjukkan kapabilitasnya di ranah global dengan menjadi tuan rumah perhelatan KTT G20 yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Sejalan dengan hal tersebut, BUMN sebagai pemegang sepertiga perekonomian nasional memiliki peranan penting dalam mewujudkan berbagai inisiatif strategis dan transformasi yang dapat memberikan dampak global.
Puncak KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 di Bali hanya tinggal beberapa hari lagi. Namun, kontribusi nyata telah ditunjukkan oleh Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah di bawahnya, diantaranya melalui penyelenggaraan SOE International Conference di Bali pada 17-18 Oktober 2022 yang membuka peluang investasi serta kerja sama global hingga aksi nyata untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan KTT G20 dari sisi infrastruktur, kesehatan, energi, telekomunikasi, transportasi dan sektor- sektor lainnya.
Kementerian BUMN melalui acara Ngopi BUMN bertema “Peran Strategis BUMN di
Perhelatan G20”, Selasa (8/11), mencoba menjawab apa saja bentuk peran nyata BUMN dan apa dampaknya terhadap pemenuhan tiga isu prioritas G20, antara lain: transisi energi berkelanjutan, arsitektur kesehatan global, dan transformasi digital dengan menghadirkan Tenaga Ahli Menteri BUMN serta direksi dari Telkom Indonesia, Pertamina, dan Bio Farma sebagai narasumber.
Dalam struktur Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, Kementerian BUMN setidaknya memegang tiga peran penting. Sebagaimana dijelaskan oleh Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chain, Reynaldi Istanto, selaku Ketua PMO
Dukungan BUMN dalam G20,Kementerian BUMN ikut bertanggungjawab dalam urusan 1)
infrastruktur dan logistik; 2) komunikasi dan media; serta 3) asistensi dan kemitraan. Menurutnya, G20 juga merupakan sebuah kehotmatan serta momentum langka bagi Indonesia dan BUMN untuk menyelenggarakan perhelatan yang dihadiri puluhan Kepala Negara.
“Ini adalah momentum yang tepat bagi BUMN untuk go global karena perhelatan ini akan dihadiri oleh banyak sekali pemimpin negara dan delegasinya. Kita ingin agar BUMN dapat meningkatkan partisipasinya dalam rantai nilai global. Maka dari itu kami betul-betul dari sejak awal all out untuk mendukung G20 baik secara substansial maupun secara infrastruktur,” ujar Reynaldi.
Reynaldi menjelaskan bahwa dari sisi infrastruktur dan logistik, beberapa BUMN telah terlibat dalam berbagai aksi nyata, antara lain:
1. Pembangunan SPKLU dan 300 unit charging station oleh PLN dan Pertamina Patra Niaga;
2. Produksi 24 unit Bus Listrik oleh PT INKA (Persero);
3. 66 unit motor listrik Gesits yang bekerja sama juga dengan Gojek;
4. Relokasi PLTG ke Bali sebesar 100 megawatt untuk mendukung keandalan pasokan listrik G20;
5. Penyiapan keandalan jaringan koneksi di venue utama berupa 228 access point oleh Telkom Indonesia serta 24 BTS yang disiapkan oleh Telkomsel untuk memperkuat konektivitas 4G dan 5G;
6. Revitalisasi dan beautifikasi terminal internasional VIP dan VVIP serta domestik oleh Angkasa Pura;
7. Pembenahan dan beautifikasi jalan tol oleh Jasa Marga;
8. Showcasing PLTS kerja sama antara Jasa Marga dan Bukit Asam;
9. Pembenahan pelabuhan di Bali sebagai pintu masuk logistik dan destinasi wisata oleh Pelindo; serta
10. Beautifikasi ITDC sebagai salah satu area utama rangkaian KTT G20 serta tempat pembangunan charging station.
Selanjutnya dari sisi komunikasi dan media, Kementerian BUMN terus mendorong BUMN untuk aktif melakukan publikasi G20 melalui aset komunikasi masing-masing dan juga di media-media internasional.
“Untuk memeriahkan rangkaian acara G20, Kementarian BUMN tidak hanya melakukan publikasi melalui media saja, tapi juga melakukan secara offline, salah satu di antaranya yaitu event SOE International Conference yang tujuan utamanya untuk menyosialisasikan dan melakukan showcasing kinerja BUMN serta menfasilitasi business matching antara BUMN dengan mitra strategis global,” tambahnya.
Kementerian BUMN juga mendukung berbagai rangkaian side events yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, misalnya Youth 20 (Y20), Business 20 (B20), Women 20 (W20), Think 20 (T20), dan Ocean 20 (O20). Selain mendukung side events yang sudah ada, Menteri BUMN, Erick Thohir, juga menginisiasi beberapa side events G20 yang baru pertama kali diselenggarakan, diantaranya adalah Religion 20 (R20) dan Music 20 (M20). “Inisiasi ini beliau lakukan agar gelaran G20 juga bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelas Reynaldi.
Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk M. Fajrin Rasyid menjelaskan peran TelkomGroup dalam menyukseskan KTT G20. Fajrin menuturkan bahwa selain memastikan infrastruktur dan jaringan telekomunikasi serta menjadi task force chair di B20, Telkom turut berperan dalam hal digitalisasi.
“Bagaimana peran Telkom? Telkom tidak lagi hanya ke connectivity saja, Telkom telah bertransformasi dari sebelumnya telecommunication (telco) company menjadi digital telco, yakni perusahaan yang terdiri dari 3 business domain, yakni digital connectivity, digital platform dan digital service,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Telkom berperan dalam mengembangkan aplikasi PeduliLindungi yang memiliki lebih dari 100 juta registered user. Selain itu, Telkom juga aktif membantu pemerintah dalam mendukung visi Satu Data Indonesia dan juga mendukung ekosistem inovasi di Indonesia melalui Indigo dan MDI.
Terkait dengan rangkaian KTT G20, Telkom mengadakan matchmaking program antara startup dengan investor global di event G20.
“Sebagai rangkaian G20 dan B20, kami berencana mengadakan matchmaking program antara startup dengan investor global. Kalau lancar, akan kami launch perjanjian kerjasamanya di acara B20 sebagai rangkaian acara G20. Program side event B20 dan G20 tidak hanya seminar saja, kita banyak melakukan side event yang menghasilkan value dalam bentuk deal dan kerja sama,” tambahnya.
BUMN Kesehatan Indonesia (Holding BUMN Farmasi), yang dipimpin Bio Farma saat ini sedang mempersiapkan langkah-langkah yang inovatif dalam bidang pelayanan kesehatan untuk mewujudkan terbentuknya ketahanan kesehatan. Pembentukan ketahanan kesehatan nasional ini dilakukan dengan pengembangan produk farmasi yang inovatif sebagai upaya solutif sejalan dengan salah satu isu prioritas G20, yakni arsitektur kesehatan global. “Healthcare itu menjadi salah satu concern utama di G20 selain digital ekonomi dan energi.
Banyak sekali program program yang dibahas di sana, termasuk yang paling paling besar adalah terkait dengan global healthcare architecture, dan yang kedua adalah terkait dengan the new financial intermediary fund untuk persiapan incase ke depan menghadapi pandemi- pandemi serupa. Dari perspektif Bio Farma, kami melihat healthcare transformation ini adalah bagian yang tidak terpisahkan dari negara kita,” ujar Direktur Transformasi dan Digital PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi.
Holding BUMN Farmasi yang dipimpin oleh Bio Farma telah membuat suatu peta jalan untuk memperbaharui sistem kesehatan yang konvensional menjadi lebih terintegrasi dengan berfokus pada pasien (patient-centric) yang diperkuat dengan sistem digitalisasi dari huluhingga hilir (digitally-powered end-to-end healthcare system). Hal ini dilakukan agar Indonesia menjadi lebih siap manakala terjadi pandemi di kemudian hari.
Ayub turut menjelaskan bahwa event G20 sebaiknya dimanfaatkan untuk berkolaborasi dan melakukan kerja sama internasional, sebagai contoh sebagaimana kolaborasi yang dilakukan
Bio Farma untuk menciptakan Vaksin Indovac.