Jakarta,ruangenergi.com-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) sedang membahas bersama Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) untuk menetapkan besaran toll fee pipa Cirebon-Semarang (CISEM).
Termasuk membahas siapa yang akan menjadi transporter pipa gas CISEM pasca selesai dibangun dan gas in ke dalam pipa tersebut.
Dikabarkan nilai toll fee pipa CISEM sebesar US$ 0,16/mmbtu. Harga ini tidak boleh mahal karena harga gas yang dipatok US$6/mmbtu sampai ke pipa konsumen.
” Masih dibahas, belum tahu siapa transporter pipa gas pasca dibangunnya CISEM, toll fee nya harus tipis, karena harga di konsumen industri sudah dipatok 6 USD/mmbtu.Toll feenya enggak boleh mahal karena di feasibillity study (FS) cuma US$ 0,16/mmbtu,” kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman dalam bincang santai bersama ruangenergi.com,Jumat (18/11/2022).
Harga gas ini dibuat murah agar bisa diterima konsumen industri.Ditekan karena janji ke investor di kawasan industri bahwa harga gas nya US$6/mmbtu.
“Ditekan karena janji ke investor di kawasan industri bahwa harga gas nya US$6/mmbtu. Tujuannya biar menyemangati investor. Mau menanamkan investasinya di kawasan industri yang ada di dekat CISEM,” ungkap Laode.
Dalam catatan ruangenergi.com, Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, mulai bangun infrastrukur gas bumi menuju Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Pembangunan ini merupakan eksekusi konkret PGN dalam menyediakan energi bersih bagi kawasan industri dan mendukung utilisasi Pipa Transmisi Cirebon – Semarang yang dibangun oleh pemerintah.
Jaringan pipa distribusi ke KIT Batang yang akan dibangun berdiameter 8 inch sepanjang 7,3 KM.
Dengan tekanan 17 Barg, kapasitas alir dari pipa ini sebesar 25 MMSCFD. KIT Batang berpotensi menyerap gas bumi kurang lebih 24,8 BBTUD yang terdiri dari 14 tenant. Saat jaringan pipa gas bumi berserta infrastruktur pendukung nantinya siap on stream pada 2023, gas bumi untuk KIT Batang akan bersumber dari PEPC Jambaran Tiung Biru (JBT).
Pada Rabu, (16/11/2022), PGN melaksanakan seremoni first welding atau pengelasan pertama infrastruktur distribusi gas bumi KIT Batang yang dilakukan oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Deputi Energi Minyak & Gas Kementerian BUMN Abdi Mustakim, Perwakilan Kementerian ESDM Agung Kuswardono, Kadis ESDM Pemprov Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Pemkab Batang Wilopo, Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan, Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma Ahmad Fauzie Nur, Direktur Strategi dan HCM PT PP Sinur Linda Gustina, beserta jajaran stakeholders lainnya.
“Ini merupakan momentum yang sangat berarti bagi PGN dan stakeholders, dimana pengembangan infrastruktur gas bumi merupakan wujud nyata komitmen pemerintah pusat, daerah, BUMN dan swasta serta sinergi seluruh seluruh pemangku kepentingan dalam bergandengan tangan, bergotong royong dalam memulai proses penyaluran energi bersih ramah lingkungan dan ketersediaan energi yang berkelanjutan bagi Kawasan Industri Terpadu Batang.” ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar, (16/11/2022) di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.
Achmad melanjutkan, sehubungan dengan progress pembangunan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang, terutama Ruas Semarang Batang. Pembangunan pipa distribusi perlu dilakukan untuk dapat menyalurkan gas menuju KIT Batang. Artinya, pembangunan ini adalah wujud ikhtiar PGN sekaligus dukungan kepada pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur hilir untuk dapat segera menyerap pasokan gas dari berbagai sumber termasuk mendukung percepatan utilisasi dan dampak keekonomian pembangunan Pipa Cirebon Semarang.