Kementerian ESDM Selenggarakan High Level Human Capital Summit di JCC Senayan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – Kementerian ESDM selenggarakan High Level Human Capital Summit di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Selasa, 21 Maret 2023. Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM mewakili Menteri ESDM ini mengangkat tema “Human Capital Development Towards Net Zero Emission 2060”.

Lewat sambutan menteri yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal, Indonesia memiliki urgensi untuk segera melaksanakan transisi energi yang berpusat pada manusia.

“Indonesia akan melaksanakan transisi energi yang berpusat pada manusia, yang mencakup tidak hanya peralihan ke energi yang lebih bersih, tetapi juga terkait dengan penyediaan kesempatan kerja dan keterampilan, peningkatan pembangunan sosial dan ekonomi, kesetaraan dan keadilan, serta melibatkan masyarakat secara aktif,” ungkap Prahoro di hadapan para peserta HC Summit saat pembukaan.

Summit ini merupakan langkah nyata Kementerian ESDM dalam hal ini Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE).

“Untuk mencapai target Net Zero Emission diperlukan transisi energi, dari energi fosil menuju energi yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan,” kata Kepala BPSDM Kementerian ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo di sela-sela acara.

Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas penguasaan atas ilmu pengetahuan dan teknologi. Harapannya di masa depan yaitu dapat menciptakan inovasi-inovasi bagi pengembangan energi dan sumber daya mineral kedepan.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini antara lain adalah summit, pameran, serta lunch talk & business matching. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 1000 undangan yang berasal dari unsur pemerintahan, badan usaha, organisasi internasional, akademisi, serta perwakilan dari negara sahabat.

Target dari kegiatan ini adalah untuk mendorong badan usaha dan badan usaha tetap dalam upaya menerapkan NZE di lingkungan badan usaha/badan usaha tetap termasuk kesiapan sumber daya manusia, penandatanganan Deklarasi untuk mendukung pengembangan human capital menuju Net Zero Emission.

Transisi Energi Berpotensi Membuka Lapangan Kerja Baru

Transisi energi berkelanjutan memerlukan peralihan teknologi, pekerjaan, dan kesempatan ekonomi lainnya. Untuk itu, keterampilan dan keahlian baru sedapat mungkin dibangun secara domestik untuk mendukung terjadinya perubahan. Jika transisi energi berkelanjutan dapat dilakukan secara meluas, hal ini tentunya membuka lapangan kerja baru dan kesempatan ekonomi yang luas

“Transisi energi berkelanjutan yang dilakukan secara meluas akan membuka lapangan kerja baru dan kesempatan ekonomi, serta dapat mendukung pemulihan global,” ungkap Sekretaris Jenderal dalam sambutannya.

Sebagai contoh Program Co-firing Biomass menyerap tenaga kerja sekitar 1.300 orang. Program DME menyerap tenaga kerja sekitar 8.000-11.000 orang. Kemudian, pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi sumber energi lain, misalnya solar, bioenergi, biomassa, perkebunan dan pertanian.

Di samping itu, diperlukan pelatihan-pelatihan agar para pekerja di sektor pertambangan dapat beralih ke energi baru terbarukan. Pelatihan yang mendukung proses transisi energi, baik di sisi hulu antara lain Pelatihan Solar PV, Hydro, Wind and Geothermal, dan sisi hilir seperti sebagai aplikasi Penyimpanan Energi dan Mobil Listrik.

Selain pelatihan tersebut, perlu dilakukan proses reskilling dan upskilling yang melibatkan partisipasi swasta, dalam bentuk pengujian dan penerbitan sertifikasi kompetensi bagi pekerja di industri energi serta kerjasama dengan lembaga internasional terkait pengembangan sumber daya manusia baik dalam bentuk soft skill maupun hard skill.

Acara HC Summit ini dibagi menjadi tiga breakout room, dengan Breakout Room I mengangkat tema terkait Carbon Reduction Efforts in Oil & Gas Sector, Breakout Room II mengangkat Carbon Reduction Efforts in Mining Sector, dan Breakout Room III mengangkat Future Clean Energy. Hadir sebagai narasumber yaitu dari Dirjen Migas, Dirjen Minerba, Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen EBTKE, juga narasumber yang berasal dari Pertamina, IEA, ERIA, MIND ID, OECD, World Bank, PLN, IRENA, dan UK Mentari.

Melalui summit ini, para panelis dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai Implementation Strategy to Align Net Zero Company. pengembangan inovasi teknologi untuk mencapai target Net Zero, Scale Acceleration of Net Zero Action, Scaling up Human Resource Skill & Competencies in Accelerating Energy Summit.