Kementerian Investasi Minta SKK Migas Libatkan Pengusaha Daerah

Jakarta,ruangenergi.com-Kementerian Investasi / BKPM saat ini terus mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Salah satunya di sektor hulu migas yang masih sangat menjanjikan. Apalagi saat ini Indonesia melalui SKK Migas telah menargetkan peningkatan produksi migas secara signifikan dari kisaran 750.000 barel per hari menjadi 1.000.000 barel per hari.

Komite Investasi Kementerian Investasi / BKPM, Anggawira mengatakan untuk mencapai target tersebut pengusaha daerah melalui UMKM harus diikut sertakan.

“Peluang investasi sektor migas hingga tahun 2024 diperkiratan sekitar US$ 117 miliar, ini peluang besar yang harus kita tangkap. Kementerian Investasi / BKPM akan terus mendorong peran serta UMKM dan pengusaha daerah untuk terlibat dalam ekgiatan investasi di sektor migas ini”kata Anggawira dalam sambutannya pada saat Workshop Peningkatan Daya Saing Nasional 2021 di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat pada tanggal 7 Desember 2021 lalu.

Kementerian Investasi /  BKPM kembali mengadakan Workshop Peningkatan Daya Saing Nasional 2021 di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat pada tanggal 7 Desember 2021. Workshop ini dilakukan dengan kerjasama antara SKK Migas Kantor Perwakilan Wilayah Papua dan Maluku.

Workshop yang diadakan di Swiss-Belhotel Sorong ini juga dihadiri ketua Umum HIPMI Papua Barat, William Heinrich, Staff Ahli Menteri ESDM, Nanang Abdul Manaf, Dino Adrian Manajer Senior Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa I,Spesialis Pengendalian Pengadaan, Bidang Pengendalian Pengadaan, Ahmad Kristriono W, Kontraktor Kerjasama di Wilayah Pamalu, seperti Pertamina EP, BP Berau dan Petrogas.

Anggawira  menambahkan saat ini Kementerian Investasi / BKPM menggalakan program kemitraan BKPM dalam Rangka Pemberdaya Usaha UMKM.

“Target kami jelas, kami akan mendorong peluang usaha hulu-hilir migas untuk UMKM dengan kolaborasi dengan SKK Migas dan Kontraktor Kerjasama. Selain itu melalui kegiatan ini kami juga berharap ada peningkatan jumlah vendor atau UMKM yang terintegrasi dalam database SKK Migas untuk sektor jasa penunjang migas.” tambahnya.

Kepala SKK Migas Kantor Perwakilan Pamalu, Subagyo juga menyampaikan dukungan dan komitmen satuannya terhadap pelibatan UMKM dan pengusaha lokal.

“SKK Migas Pamalu tentu sangat mendukung rekan-rekan pengusaha daerah dan UMKM. Wilayah Pamalu memiliki potensi dan sumur minyak yang besar sehingga membutuhkan peran serta aktif dari rekan-rekan pengusaha. Acara yang digagas oleh Kementerian Investasi / BKPM akan menjadi bekal yang sangat baik bagi para pengusaha untuk mempersiapkan dirinya dalam terlibat aktif sebagai vendor hulu migas.SKK Migas Pamalu saat ini mengawasi empat provinsi yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Tugas paling penting SKK Migas itu bagaimana agar produksi tetap tinggi. Ini perlu dikawal bersama semua pihak dan stakeholder yang ada dalam kelancaran operasional di lapangan ini perlu sinergi dengan pemerintah Propinsi dan Kabupaten.” ujar Subagyo lagi.

Dalam kegiatan workshop ini, juga dilaksanakan penyerahan bantuan dari KKKS dan SKK Migas kepada Universitas Papua berupa instrumen penguatan kapasitas laboratorium komputer senilai lebih dari 600 Juta Rupiah, untuk melengkapi bantuan yang telah diberikan sebelumnya berupa perangkat lunak berteknologi tinggi untuk evaluasi kondisi bawah permukaan senilai 2 Juta US dollar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *