Jakarta, ruangenergi.com– Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan walau South Andaman sudah menemukan potensi gas di sana, namun tetap saja dibutuhkan sumur-sumur tambahan (sumur appraisal).
SKK Migas memastikan di tahun 2024, Mubadala Energy akan membor 5 sumur appraisal di South Andaman.
“Nanti di 2024 dan seterusnya ada 5 sumur appraisal di sana untuk another exploration di South Andaman. Ini menandakan sesuatu yang menarik bahwa dunia melihat di Indonesia betul-betul ada potensi migas. Terima kasih kepada teman-teman semua. We are in same world dan saling support,” kata Dwi Soetjipto kepada wartawan dalam konferensi pers, Kamis (28/12/2023) di Jakarta.
Mengutip situs lemigas, appraisal well adalah sumur kajian. Kelompok sumur pertama yang akan dibor setelah ditemukannya migas dengan tujuan menetapkan batas reservoir migas, produktivitas sumur, serta ciri migas di daerah tersebut.
Dalam catatan ruangenergi.com, Mubadala Energy adalah operator KKS Gross Split South Andaman dan ini merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan perusahaan, yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.
Di sumur tersebut ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di Oligocene sandstone reservoir.
Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 mmscf/d.
Penemuan cadangan gas (gas resources discovery) besar ini adalah sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 Juta Barel per Hari (BOEPD) dan gas bumi sebesar 12 Miliar Gas Standar Kaki Kubik per Hari (BSCFD) di tahun 2030.