Pipa gas bumi ruas Cisem

Keren! Bph Migas Dukung Penuh Pengembangan CCS

Jakarta, ruangenergi.com- Indonesia perlu mempersiapkan diri dari berbagai aspek dalam pengembangan carbon capture storage (CCS) di masa depan khususnya terkait dengan CCS Hub yang berkoneksi dengan sumber emisi dari berbagai sektor seperti listrik, migas, industri untuk diijeksikan pada lapisan reservoir migas yang sedang depleted atau pada suatu lapisan saline aquifer.

Dengan pengalaman dalam mengelola khususnya menentukan tarif toll fee pipa transmisi open access, BPH Migas dapat mengambil peran untuk turut mendukung percepatan pengembangan CCS di indonesia.

“Ke depan jika CCS itu sudah mulai banyak sumber yang mau injek di reservoar atau saline aquifer, kan butuh pipa open access biar lebih hemat/efisien,” kata Anggota Komite Bph Migas Saleh Abdurrahman dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Minggu petang (28/07/2024), di Jakarta.

Saleh menyampaikan saat ini terdapat 70 ruas transmisi gas yang digunakan untuk mengangkut gas di seluruh Indonesia. Di setiap ruas tersebut, terdapat pipa yang pemanfaatan pengangkutan gasnya mencapai 60 persen, tetapi ada pula di bawah 30 persen. Artinya, masih banyak ruang yang dapat dimanfaatkan untuk pengangkutan, termasuk hasil dari teknologi CCS.

Peluang pengembangan CCS di Indonesia cukup besar. Meski terdapat tantangan yang harus dihadapi yaitu penguatan aspek regulasi dan keteknikan, antara lain terkait penentuan lokasi CCS, pemantauan, pelaporan, verifikasi, dan sertifikasi hasil pelaksanaan kegiatan CCS, dan aspek kelembagaan untuk pengembangan hub CCS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *