Jakarta, Ruangenergi.com – PT Pertamina Patra Niaga membìersihkan Sungai Ciliwung dari sampah dan menggelar bendera Merah Putih sepanjang 79 meter sebagai rangkaian dari peringatan HUT Ke-79 RI.
“Kami ingin menjadikan momentum HUT Ke-79 RI ini sebagai kesempatan untuk berkontribusi langsung kepada lingkungan dengan membersihkan sungai dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai bagi generasi mendatang,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kegiatan itu merupakan bagian dari Festival Ciliwung 2024, yang digelar bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan.
“Aksi bersih-bersih sungai yang diikuti oleh ratusan peserta ini berhasil mengangkat sebanyak 1,65 ton sampah dari aliran Sungai Ciliwung,” ungkap Heppy.
Selain itu, kata dia, pengibaran bendera sepanjang 79 meter menjadi simbol kebanggaan dan semangat kemerdekaan yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmennya dalam mendukung inisiatif GERBANG BIRU CILIWUNG yang diprakarsai oleh KLHK, sekaligus berkontribusi pada pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, di antaranya mewujudkan SDGs No. 6 (air bersih dan sanitasi layak), No. 11 (kota dan pemukiman berkelanjutan), serta No. 3 (kehidupan sehat dan sejahtera),” papar Heppy.
Ia berharap, semangat peringatan HUT RI ke-79 ini menjadi momen untuk terus melakukan lebih banyak kegiatan yang berdampak positif bagi Indonesia.
Sementara Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Direktorat PPKL KLHK TulusLaksono mengapresiasi inisiatif Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan itu.
“Aksi itu merupakan bagian dari program Festival Ciliwung 2024. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan membawa manfaat yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” kata Tulus.
Festival Ciliwung 2024 ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk relawan, pelajar, dan komunitas peduli lingkungan, yang semuanya berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian Sungai Ciliwung dan memitigasi dampak banjir.(Red)
