Jakarta, ruangenergi.com- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah melakukan diskusi dengan Gunvor Singapore Pte Ltd dan menjelaskan latar belakang yang menyebabkan perseroan mendeklarasi Force Majeure dan sampai dengan saat ini perseroan dan Gunvor masih melakukan korespondensi.
PGN memperkirakan bahwa kendala pengiriman kargo LNG kepada Gunvor tidak kurang dari beberapa bulan pada tahun 2024.
“Perseroan dan Gunvor sedang dalam tahap pembahasan penyesuaian jadwal pengiriman tahun 2024 karena saat ini Perseroan masih dalam status Force Majeure. Upaya Perseroan untuk penyelesaian status kontrak Perseroan dengan Gunvor dengan melakukan penyesuaian jadwal pengiriman tahun 2024. Selain itu juga, Perseroan terus aktif melakukan komunikasi dengan Supplier LNG Potensial untuk mendapatkan kargo LNG yang dapat memenuhi kebutuhan Perseroan,” demikian isi surat dari PGN ke Bursa Efek Indonesia berupa Tanggapan Permintaan Penjelasan Bursa Atas Pemberitaan di Media Massa, Senin (04/03/2024). Surat tersebut ditandatangani Sekretaris Perusahaan PT PGN Tbk Rachmat Hutama Tembusan: – Direktur Pengawasan Emiten dan Perusahaan Publik 1 – Otoritas Jasa Keuangan.
PGN, lanjut Rachmat dalam suratnya, sedang melakukan upaya penanggulangan kondisi kahar tersebut dalam rangka pelaksanaan kontrak.
“Terkait dengan pemberitaan tersebut, Perseroan belum diajak diskusi oleh DPR terkait hal ini sehingga Perseroan tidak mengetahui sumber data yang didapatkan oleh Anggota Komisi VII tersebut.Sampai dengan saat ini, kami belum mendapatkan informasi mengenai adanya Panitia Khusus (Pansus) DPR terkait Kontrak Kerjasama Perseroan dengan Gunvor Singapore Pte Ltd (Gunvor),” jelas Rachmat.
PGN dan Gunvor,lanjut Rachmat masih dalam suratnya, sedang dalam tahap pembahasan penyesuaian jadwal pengiriman tahun 2024 karena saat ini Perseroan masih dalam status Force Majeure.
“Upaya Perseroan untuk penyelesaian status kontrak Perseroan dengan Gunvor dengan melakukan penyesuaian jadwal pengiriman tahun 2024. Selain itu juga, Perseroan terus aktif melakukan komunikasi dengan Supplier LNG Potensial untuk mendapatkan kargo LNG yang dapat memenuhi kebutuhan Perseroan. Tidak terdapat informasi/kejadian penting lainnya yang bersifat material. Demikian kami sampaikan penjelasan untuk dapat menjadi bahan pertimbangan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih,”tulis Rachmat dalam suratnya tersebut.