Jakarta, ruangenergi.com- Ada sisi menarik dari laporan tahunan PT Rukun Raharja, Tbk (RAJA) di tahun buku 2024.
Ternyata, RAJA siap mengalokasikan belanja modal (Capex) sebesar USD 70 juta pada tahun 2025. Selain membiayai kedua proyek utama tersebut, Capex ini juga akan digunakan untuk mempercepat studi kelayakan pengembangan LNG Terminal di Provinsi Banten dan LNG Plant di Kalimantan Utara.
“Studi ini ditargetkan selesai pada semester I 2025 dan akan menjadi dasar pengambilan keputusan terkait pembangunan proyek-proyek tersebut dalam periode 2025-2026,” tulis Yuni Pattinasarani – Corporate Secretary and Communication dalam siaran pers bertajuk: RAJA Cetak Kinerja Terbaik dalam Lima Tahun, Pendapatan Naik 25% di 2024.
RAJA memaparkan dalam siaran pers yang dibaca ruangenergi.com, Senin (10/03/2025), bahwa sejalan dengan strategi ekspansi dan diversifikasi, Perseroan memprioritaskan
pengembangan bisnis di sektor midstream dan downstream guna memperkuat rantai
nilai energi.
“Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Perseroan secara aktif mengeksplorasi peluang akuisisi di sektor terkait. Saat ini, Perseroan tengah mengkaji akuisisi perusahaan distribusi gas dan akuisisi perusahaan infrastruktur LNG, yang keduanya ditargetkan terealisasi pada semester pertama tahun ini. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperluas cakupan bisnis, meningkatkan efisiensi distribusi energi, serta memperkuat daya saing Perseroan di industri energi yang terus berkembang,” jelas Yuni.
Perseroan, lanjut Yuni, terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional dengan berinvestasi pada energi bersih. Melalui diversifikasi portofolio energi dan
penguatan infrastruktur, Perseroan tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis yang
berkelanjutan, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung ketahanan energi nasional
menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Bukukan US$254 Juta Peningkatan Pendapatan
RAJA melaporkan juga, perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 25%, dari US$204 juta pada tahun sebelumnya menjadi US$254 juta, mencerminkan pertumbuhan yang solid di tengah dinamika industri energi.
“Seiring dengan peningkatan pendapatan, laba bersih Perseroan turut mengalami kenaikan dari USD 27 juta menjadi USD 29 juta, yang didorong oleh efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang optimal. Kenaikan pendapatan Perseroan pada tahun 2024 terutama didorong oleh peningkatan volume penjualan gas serta kontribusi dari jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau,” jelasnya.
Selain itu, investasi strategis Perseroan di Blok Jabung turut memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan.
Kinerja Perseroan pada tahun 2024 mencatat pencapaian terbaik dalam lima tahun terakhir. Sebagai bagian dari strategi transformasi menuju perusahaan energi terintegrasi, Perseroan terus memperkuat lini bisnisnya.
Pada kuartal IV 2024, Perseroan resmi memulai pembangunan fasilitas kompresor gas di Sulawesi Selatan, yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal IV 2025. dan proyek pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV 2026.