Jakarta, Ruangenergi.com – Direktur Eksekuif Energy Watch, Mamit Setiawan mengaku prihatin atas terjadinya peristiwa kebakaran kilang Refinery Unit VI milik PT Pertamina (Persero) di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (29/3/2011) dini hari.
“Saya prihatin dengan kejadian ini, semoga kebakaran ini bisa segera teratasi dan saya yakin Pertamina sanggup untuk melakukan evakuasi dan juga segera memadamkan kebakaran yang saat ini sedang terjadi di kilang balongan,” kata Mamit kepada Ruangenergi.com di Jakarta, Senin (19/3/2021).
Menurut Mamit, peran kilang Balongan sangat penting bagi distribusi BBM di wilayah pulau Jawa. Untuk itu ia berharap kebakaran kilang ini bisa segera diatasi dan tidak menimbulkan gangguan pasokan BBM.
“Namun untuk pasokan saya rasa Pertamina masih sanggup untuk menjaga pasokan BBM ke masyarakat, karena kita punya beberapa kilang yang bisa dioptimalkan, sehingga pasokan tidak terganggu dan saya yakin teman-teman Pertamina bisa menjaga pasokan,” tukasnya.
Mamit juga mengapresiasi tim quick respon Pertamina dalam mengatasi peristiwa kebakaran tersebut.
“Saya mengapresiasi pihak Pertamina yang melakukan evakuasi terhadap warga sekitar agar warga merasa lebih aman. Dengan langkah cepat ini diharapkan masyarakat di sekitar Balongan tidak panik dan tidak menimbulkan gesekan sosial,” ujar Mamit.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa langkah evakuasi terhadap warga di sekitar kilang inu memang harus dilakukan segera, agar dampak korban bisa diminimalisir.
“Langkah Pertamina melakukan evakuasi cepat terhadap korban yang terdampak, itu adalah hal yang cukup cepat responnya sehingga bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. Mudah-mudahan ini tidak semakin membesar dan bisa segera diatasi,” papar Mamit.
Pihaknya juga berharap, agar penyelidikan terkait dengan penyebab kebakaran ini harus segera diusut, agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat karena persepsi penyebab kebakaran ini
“Banyak yang berpendapat bahwa kebakaran tersebut akibat tersambar petir, yang seperti ini akan menimbulkan polemik di masyarakat. Jangan sampai ada yang menyampaikan bahwa Pertamina tidak sanggup mengelola kilang sendiri,” pungkasnya.
Sementara Corporate SecretaryS Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya mengatakan bahwa kebakaran bermula dari tangki T-301G. Saat ini tim HSSE Kilang Pertamina Balongan tengah fokus melakukan pemadaman api di kilang yang berlokasi di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
“Sampai saat ini penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, namun pada saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir. Saat ini juga tengah dilakukan normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran,” kata Ifki saat dihubungi Ruangenergi.com di Jakarta, Senin
Pertamina sendiri telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsoan sementara bagi warga sekitar di GOR Perumahan Bumi Patra dan Pendomo Kabupaten Indramayu.
“Kita juga meminta warga sekitar untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran. Saat insiden terjadi, ada 4 warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensive di RSUD Indramayu,” pungkasnya.(SF)