Kilang Pertamina Boyong 14 Penghargaan di Ajang Global CSR dan ESG Summit & Awards 2024

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memboyong 14 penghargaan terkait program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (CSR) serta implementasi prinsip-prinsip ESG (environmental, social, & governance) dalam proses bisnisnya pada ajang Global CSR dan ESG Summit & Awards 2024 di Hanoi, Vietnam.

Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan, keberlanjutan operasi kilang tidak hanya melulu pada bagaimana mengoperasikan kilang, namun juga bagaimana menjalankan operasional dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam setiap proses bisnis.

“Termasuk juga kepedulian kami kepada lingkungan dan masyarakat dimana kami beroperasi,” kata Hermansyah dalam keterangan resminya yang dikutip di Jakarta, Rabu (01/5).

Menurut dia, keikutsertaan KPI di ajang tersebut, selain menjadi ajang evaluasi bagi perusahaan, juga untuk melihat bagaimana posisi program-program yang dijalankan dibandingkan dengan perusahaan maupun institusi lain serta upaya-upaya pengembangannya ke depan.

“Ajang penghargaan ini tentu diikuti oleh perusahaan-perusahaan terbaik. Ini tentu akan meningkatkan sudut pandang para pelaksana program di lapangan untuk terus mengembangkan program yang dilaksanakan,” tukasnya.

Program Sungai Gambut Berseri (Bersih, Sehat, Mandiri) menjadi salah satu program yang diunggulkan oleh KPI. Program ini bahkan mendapatkan 5 penghargaan sekaligus yaitu Platinum Award di kategori Best Enviromental Excellence, Platinum Award di kategori Best Workplace Practices, Platinum Award di kategori Best Country Excellence – Best In Indonesia, Gold Award di kategori Best Community Program dan Gold Award pada kategori Production Excellence.

“Program yang kami laksanakan di Kilang Unit Sei Pakning ini dijalankan untuk melindungi kawasan hutan rawa gambut yang mencapai 1,22 ha. Pada program ini, KPI juga membangun unit filtrasi air gambut atau yang dikenal FILAGAM dengan modifikasi biokoagulan,” papar Hermansyah.

Lebih jauh ia mengatakan, pengembangan program tersebut juga telah memberdayakan masyarakat sekitar melalui Koperasi Tirta Muda Beringin, kelompok penerima manfaat langsung dari Program Sungai Berseri.

“Keberhasilan program itu juga telah menaikkan taraf hidup anggota kelompok tersebut dengan meningkatnya pendapatan rata-rata 40 persen, yakni Rp 3,7 juta. Angka ini telah melebih Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Bengkalis, Riau ” ujarnya.

Selain program Sungai Gambut Berseri, lanjut dia. program lain KPI yang mendapatkan penghargaan dalam ajang tersebut yaitu program Masyarakat Mandiri Kutawaru Program (MAMAKU) dari KPI Unit Cilacap. Program ini mendapatkan 4 penghargaan yaitu Platinum Award di kategori Product Excellence, Platinum Award di kategori Excellence in Provision of Literacy & Education Award, Gold Award di kategori Best Country Awards – Best in Indonesia dan Gold Awards di kategori Best Environmental Excellence.

KPI Unit Balongan mendapatkan Gold di kategori Best Community Program, yaitu Program Pengembangan Taman Kehati dan Mangoes Center. Sementara KPI Unit Plaju mendapatkan penghargaan Excellence in Provision of Literacy & Education Award Gold dan Product Excellence Award Silver untuk Program Belida Musi Lestari.

Program terakhir yang mendapatkan penghargaan adalah Program Rawabening (Rain Water Harvesting for Urban Farming) dari KPI Unit Balikpapan yang mendapatkan Bronze Award untuk kategori Product excellence dan Bronze Award di kategori Best Country Awards – Best in Indonesia.

Global CSR dan ESG Summit & Awards 2024 yang telah digelar selama 16 tahun tersebut mengambil tema “Generating Meaningful Impact. Unlocking Value”.

“Ajang ini berfokus untuk menginspirasi para peserta dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan ESG yang lebih baik guna meningkatkan nilai perusahaan seiring dengan pergeseran,” katanya.

“Keberhasilan program-program tersebut tentu juga tidak bisa dilepaskan dari kontribusi para penerima manfaat yang menjadi local hero dalam pengembangan masyarakat. Selain itu, tentu saja dukungan dari pemangku kepentingan. Kolaborasi dari lintas sektor ini menunjukkan bahwa kita bisa membangun bersama-sama,” tutup Hermansyah.(Red)