Kilang Pertamina Internasional Menuju Penerapan Euro V di Indonesia

Jakarta,ruangenergi.com- Pengembangan Kilang Balikpapan merupakan komitmen dukungan PT Pertamina (Persero) melalui sub holding refinery dan petrochemical yakni PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menuju penerapan Euro V di Indonesia.

Selaras dengan misi untuk menjalankan bisnis kilang minyak dan petrokimia secara profesional dan berstandar internasional dengan prinsip keekonomian yang kuat dan berwawasan lingkungan, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) terus berupaya meningkatkan nilai dan kualitas produk-produknya agar makin sesuai dengan standar internasional dan makin ramah lingkungan.

Melalui proyek pengembangan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Pertamina melalui PT KPI bertekad untuk memuluskan jalan menuju penerapan standar Euro V di Indonesia. Upaya tersebut merupakan dukungan terhadap Pemerintah RI yang telah menetapkan peta jalan penerapan Euro V pada 2027.

Proyek RDMP Balikpapan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kilang, tetapi juga mewujudkan kilang yang menghasilkan produk berkualitas dan bernilai tinggi, serta berwawasan lingkungan.

Di sisi lain, strategi dalam mengakselerasi target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional tahun 2025,KPI menelurkan konsep Biorefinery. Konsep ini merupakan proyek energi bersih Pertamina dimana pengolahan kilang menggunakan bahan baku berupa renewable feedstock seperti RBDPO (minyak kelapa sawit) hingga UCO (minyak jelantah) guna menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

PT KPI merupakan induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina yang melakukan pengelolaan proyek Biorefinery di Unit Kilang Plaju dan Cilacap. PT KPI Unit Cilacap telah mengembangkan dan menghasilkan BioAvtur dari pengolahan RBDPO atau minyak kelapa sawit.

Go Green melalui Strategi Pengembangan Biorefinery, Direktur Utama PT KPI, Djoko Priyono menyebutkan bahwa ada lima inisiatif strategis PT KPI dalam menyokong ketahanan energi Indonesia yaitu RDMP (proyek perluasan kilang), Grass Root Refinery (proyek pembangunan kilang baru), Kilang Produk Petrokimia, Kilang Produk Turunan Petrokimia dan Biorefinery atau ‘kilang hijau’.

Dalam pengembangan Biorefinery, ada tiga strategi utama yang diimplementasikan oleh PT KPI. Strategi pertama adalah pemanfaatan renewable feedstock, atau bahan baku terbarukan, Strategi kedua adalah uji coba produk dari renewable feedstock tersebut. Strategi selanjutnya adalah ekspansi. Guna meningkatkan produksi diesel nabati di Cilacap, dilakukan revamping terhadap unit proses yang bernama Treated Distillate Hydro Treating (TDHT).

Pembangunan Biorefinery untuk menghasilkan green diesel atau green avtur di PT KPI Unit Plaju dengan kapasitas 20 MBSD juga terus dimatangkan dengan target dapat beroperasi secara kontinyu mulai tahun 2024. Proyek yang sama juga dibangun di PT KPI Unit Cilacap dengan kapasitas bertahap dari 3 MBSD untuk tahun 2022 dan 6 MBSD untuk tahun 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *