Jakarta,ruangenergi.com-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI),Refining & Petrochemical Business Group dari PT Pertamina (Persero) melakukan kajian untuk memproduksikan Oxygen Standard Medical di unit Kilang 4 (RU IV) dan Unit Kilang VI (RU VI).
Produk oksigen di plant kilang kemurniaannya masih 35 % versus standard medical harus di atas 90 % sehingga perlu tambahan alat tersebut.
“Sampai saat sudah ada yang memberikan proposal teknis dan harga namun delivery nya perlu 14 minggu sampai di Kilang.Kita masih cari alternative-alternative yang lebih cepat. Produk oksigen di plant Kilang kemurniaannya masih 35 % versus standart medical harus diatas 90 % shg perlu tambahan alat tersebut,” kata Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono kepada ruangenergi.com, Senin (19/07/2021) di Jakarta.
KPI,lanjut Djoko,sudah ada beberapa manufactur seperti Atlas Copco, Samator dan Linde mendekati untuk memberikan proposal teknis dan harga. Equipment tambahan tersebut dari luar negeri, karena berupa modular skid maka langsung bisa connect.
“Kapasitas produksi O2 yang dihasilkan bervariasi mulai dari 100 tabung ukuran 1m3 perhari sampai dengan 500 tabung ukuran 1m3 perhari tergantung produksi dari manufaktur tersebut,” jelas Djoko.
Terpisah,Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Sumanggar Milton Pakpahan bercerita bahwa saat ini Sub holding Pertamina sedang membuat suatu kajian untuk memproduksi oksigen. Karena sangat peduli terhadap ketersediaan penyediaan oksigen yang saat ini sedang mengalami kelangkaan.
“Saya juga kasih ide ke Dirut Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono, membuat kajian untuk memodifikasi satu unit petrochain plant tambah separator tambah konsentrator bisa jadi produksi oksigen.Anggaplah semua masyarakat terkena Covid-19. Saat ini dirumah mereka masing-masing selain ada tabung LPG, kini membutuhkan tabung oksigen. Lalu kita bangun keagenan oksigen atau kita bangun SPBO (Stasiun Pengisian Bahan Oksigen).Saya bilang ke teman-teman di Patra Niaga, bisa nggak kita bisa oksigen, mereka jawab bisa,” tutur Milton dalam bincang santai dengan ruangenergi.com beberapa waktu lalu.
Dirut KPI Djoko Priyono menjelaskan terkait masalah pemasaran produk O2 yang dibuat KPI,masih didiskusikan dengan PPN.
“Masalah penjualan belum kita diskusikan dengan PPN, yang jelas utk upaya Kilang bisa produksi oxygen standard medical yang bisa di deliver ke Rumah Sakit Pertamina dan Rumah sakit lain yang memerlukannya,” ucap Djoko dengan nada semangat.