Jakarta, ruangenergi.com- Kabar gembira datang dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, akan kerja sama dengan satu lembaga sertifikasi internasional yaitu Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA).
IRMA merupakan sebuah standar komprehensif untuk penambangan dan pengolahan mineral yang bertanggung jawab dan didukung oleh berbagai pemangku kepentingan.
“Kami berharap sertifikasi (assessment) IRMA ini akan selesai awal tahun 2025. Apabila ini sudah selesai, Insya Allah, kami akan menjadi perusahaan kedua yang disertifikasi IRMA di Indonesia setelah Vale,” kata Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik yang di gelar Kamis (27/06/2024), di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta.
Untuk ini, perseroan telah menyelesaikan proses self-assement dan sedang dalam proses audit. Selain IRMA, Perseroan juga telah terdaftar sebagai fasilitas aktif untuk Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) oleh Responsible Minerals Initiative (RMI), dan sedang dalam proses audit.
Selain standar tata kelola dan pelaporan, Harita Nickel juga menyampaikan komitmennya untuk melakukan integrasi berkelanjutan dalam sisi perlindungan ekosistem dan konservasi lingkungan, serta berbagai program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang terdiri dari antara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial dan budaya, serta ekonomi.
Di ajang Paparan Publik yang digelar pada hari yang sama, Harita Nickel juga memaparkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan, serta berbagai proyek pengembangan yang sedang berjalan.
Pada kuartal pertama tahun 2024, produksi tambang mencapai 5,88 juta wet metric ton (wmt), meningkat 38% dari periode yang sama di tahun sebelumya. Produksi tambang berasal dari 2 tambang yang telah beroperasi (PT. TBP dan PT. GPS) dimana tiga tambang lainnya (PT. JMP, PT. OAM dan PT. GTS) masih dalam tahap eksplorasi.
Proyek pembangunan fasilitas HPAL (ONC) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Jalur produksi pertama dari fasilitas HPAL kedua ini (ONC) telah mencapai kapasitas produksi penuh pada akhir Mei 2024. Jalur produksi kedua mulai beroperasi pada Juni 2024, sementara jalur ketiga dijadwalkan mulai beroperasi pada Agustus 2024.