Jakarta, ruangenergi.com – Komitmen PLN Nusantara Power (PLN NP) dalam mendukung pengembangan pembangkit energi bersih dan baru terbarukan dibuktikan dalam ajang Nusantara Power Connect 2023 di Jakarta. Dalam ajang ketenagalistrikan terbesar di Indonesia ini, PLN NP telah menandatangani empat (4) kesepakatan strategis pengembangan EBT dengan para mitra startegis baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Yang pertama adalah perjanjian kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 MW di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur bersama dengan Sembcorp Solar, perusahaan energi asal Singapura. PLN NP akan membangun, mengembangkan, mengoperasikan, memelihara serta menyalurkan tenaga listrik melalui PLTS ke IKN. Penandatangan ini dilakukan antara Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah dengan CEO of South East Asia and Singapore Sembcorp Utilities Pte Ltd Koh Chiap Khiong.
Perjanjian lainnya adalah studi potensi pengembangan proyek PLTS Terapung Tembesi di Batam dengan PT Energi Baru TBS; kerja sama dengan PT Solarion Energi Alam berupa studi bersama terkait potensi pengembangan PLTS Tondan di Tondano Sulawesi Utara.
Serta yang terakhir adalah kerja sama Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 5,4 MW di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung bersama dengan PT Brantas Energi.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyampaikan harapan besarnya dalam menjawab tantangan global menuju Net Zero Emission di tahun 2060 mendatang. Menurutnya, penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam menghadirkan energi bersih bagi nusantara.
“Ke depan, pembangunan pembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) akan terus dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan, salah satunya adalah di IKN. Namun, di daerah-daerah lain kami juga akan terus mengedepankan sektor energi bersih, ujar Ruly.
PLN NP memang mendapatkan penugasan 131 proyek pengembangan bisnis pembangkit dalam RUPTL yang tersebar di seluruh nusantara dengan total kapasitas 6,3 GW. Perusahaan juga membidik beberapa proyek additional demand dengan total kapasitas 3.000 MW.
“Mayoritas pengembangan pembangkit tersebut merupakan proyek energi baru terbarukan,” Tambah Ruly.