Pertamina

Komitmen Pertamina Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca melalui Teknologi CCUS

Jakarta, Ruangenergi.com – Sejalan dengan komitmen keberlanjutan Environmental, Social and Governance (ESG), PT Pertamina (Persero) terus aktif berkontribusi mendukung Pemerintah menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 29% pada 2030 dengan usaha sendiri dan sebesar 41% dengan bantuan internasional.

Dikutip dari laman IG Pertamina, saat ini Pertamina telah menginisasi dua proyek Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) dengan potensi reduksi CO mencapai 18 juta ton, salah satu pengembangannya di lapangan Gundih di Cepu, Jawa Tengah, yang berpotensi mengurangi sekitar 3 juta ton CO2 dalam 10 tahun, dan telah direncanakan akan beroperasi pada Kuartal 4 tahun 2026 (Q4 2026).

CCUS merupakan teknologi penangkapan, penyimpanan dan pemanfaatan emisi karbon untuk peningkatan produksi minyak dan gas yang menjanjikan untuk mengurangi emisi karbon.

Sebelumnya, dalam diskusi online yang selenggarakan oleh Ruang Energi bertajuk “Upaya KKKS Mengurangi Emisi Karbon”, Pertamina berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK.

Salah satunya yakni anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dalam kesempatan itu, Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Taufik Adityawarman, mengatakan Pertamina berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK.

Komitmen tersebut akan ditempuh dengan menerapkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage technology), penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon.

Pertamina

Taufik mengungkapkan, komitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dari setiap kegiatan produksi minyak dan gas yang dilakukan PHE di seluruh lapangan migas yang dioperasikannya.

“Kontribusi emisi CO2 dari hasil kegiatan produksi migas cukup besar. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi CCUS untuk mengurangi emisi,” ujar Taufik.

Lebih jauh, Taufik menambahkan sekarang yang penting dilakukan adalah bagaimana menangkap CO2 dan memanfaatkannya di perut bumi. Meski dari sisi permodalan perlu dibantu melalui carbon credit.

Menurutnya, penerapan CCUS telah diujicobakan di beberapa lapangan gas milik perseroan tersebut. Salah satunya adalah lapangan Gundih yang telah bekerjasama dengan pemerintah Jepang.

Teknologi CCUS ini, katanya nantinya akan dapat diintegrasikan dengan peningkatan produksi minyak melalui mekanisme Pemulihan Minyak yang Ditingkatkan (Enhanced Oil Recovery /EOR).

“CCUS berhasil diujicobakan di lapangan, kemungkinan akan diuji di seluruh lapangan gas Pertamina. Sedang jumlah lapangan gas yang saat ini dikelola Pertamina mencapai 50 lapangan,” paparnya.

Salah satunya yakni Lapangan Natuna yang memiliki potensi gas sebesar 222 triliun standar kaki kubik (TSCF) dan kandungan karbon dioksida yang sangat besar. Ada kemungkinan bahwa bidang ini dapat dioperasikan dengan menggunakan teknologi ini.

“Potensi gas di Natuna sangat besar. Memang CO2-nya hampir 70% dengan carbon capture yang sukses ini, mungkin sampai di situ saja,” tutur Taufik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *