Kondisi Penjual BBM Pertamina Ditengah Pandemi

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-PT Pertamina (Persero) mengatakan kondisi pandemi Covid-19 membuat demand (permintaan) bahan bakar minyak (BBM) turun 25 persen dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi.

Ini disebabkan adanya kebijakan work from home (WFH) serta kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membatasi mobilisasi masyarakat.

“Penurunan demand bbm cukup signifikan pada Maret hingga Juni 2020. Mulai Juni ketika dilakukan kebijakan The New Normal demand bbm mulai mengalami kenaikkan hingga 17 persen dibandingkan selama Covid-19,” kata Direktur Regional Marketing PT Pertamina Patra Niaga Jumali di saat Virtual Media Breifing PT Pertamina (Persero), Sabtu (15/8/2020) di Jakarta.

Jumali mengatakan hingga akhir 2020 diprediksi prognosa 2020 mengalami peningkatan 4 persen dibandingkan RKAP Revisi SK-3 Covid,namun memang belum kembali normal seperti kondisi sebelum covid.

Rerata harian penjualan BBM kondisi covid Maret hingga Juni sebesar 104,89 ribu KL dan saat covid recovery sebesar 121,98 ribu KL. Di new normal prognosa Agustus-Desember 2020 sebesar 122,89 ribu KL.

Penjualan LPG ini naik 2 persen disaat pandemi. Tercatat 7,86 juta metric ton (MT) dan prognosa 2020 sebesar 7,84 juta MT.