Konsumsi Avtur di Lombok Naik 54% Jelang MotoGP Mandalika, Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Aman

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Lombok, NTB, ruangenergi.com — Demam MotoGP Mandalika mulai terasa di udara. Tak hanya tiket yang ludes terjual, bahkan konsumsi bahan bakar pesawat alias avtur di Bandara Internasional Lombok (BIL) pun ikut melesat tajam. Pertamina Patra Niaga mencatat, kebutuhan avtur diperkirakan melonjak hingga 54% pada periode 29 September–8 Oktober 2025, dari rata-rata normal 91 kiloliter (KL) per hari menjadi 140 KL per hari.

Peningkatan ini sejalan dengan membanjirnya jadwal penerbangan, baik untuk mengangkut penumpang maupun logistik event balap motor bergengsi Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang akan digelar 3–5 Oktober di Mandalika.

“Kami menyiapkan tambahan stok avtur di BIL untuk mengantisipasi lonjakan penerbangan selama event internasional ini. Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi berjalan lancar agar seluruh maskapai dapat beroperasi optimal,” tegas Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, Rabu (1/10).

Kesiapan pasokan avtur ini bukan hanya urusan teknis penerbangan. Lebih jauh, menurut Roberth, hal ini adalah bagian dari dukungan Pertamina terhadap sport tourism nasional.

“Kami ingin memastikan seluruh wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Mandalika dapat terlayani dengan baik. Energi yang terjamin berarti mendukung maskapai, menopang pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai tuan rumah ajang balap kelas dunia,” ujarnya.

Sebagai subholding Pertamina di sektor Commercial & Trading, Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa ketersediaan energi selalu berjalan seiring dengan misi keberlanjutan. Dukungan pasokan avtur ini dilaksanakan sesuai prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta target net zero emission 2060.

Dengan strategi tersebut, Pertamina Patra Niaga bukan hanya menjaga pergerakan transportasi udara, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan penguatan citra Indonesia di mata dunia.

“Energi adalah urat nadi sport tourism. Tanpa avtur, penonton tak bisa datang, logistik tak bisa bergerak, dan event tak bisa berjalan. Pertamina hadir untuk memastikan itu semua terjamin,” pungkas Roberth.