Jakarta, Ruangenergi.com – PT Pertamina (Persero) Regional Sumatera bagian Utara (Sumbagut) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di lima provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) selama Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) mengalami peningkatan khususnya produk gasoline.
Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman mengatakan realisasi harian BBM secara year to date (ytd) per 10 Januari 2021 konsumsi gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen atau 12.400 Kiloliter (KL) dibanding konsumsi normal sebanyak 11.520 KL.
“Namun konsumsi gasoline naik 3,7 persen atau 12.400 KL dibanding estimasi Satgas sebanyak 11.960 KL,” ujar Taufikurachman, Kamis (14/1).
Ia menjelaskan gasoline untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada masa Satgas Natal dan Tahun Baru meningkat sebanyak 8,7 persen atau sebesar 4.838 KL per hari dari konsumsi normal harian yaitu 4.440 KL.
“Konsumsi gasoline juga meningkat sebesar 12,6 persen atau 2.066 KL per hari dari konsumsi normal harian sebesar 1.834 KL per hari di Sumbar,” kata dia.
“Sedangkan untuk wilayah Aceh, gasoline mengalami peningkatan konsumsi sebesar 3,9 persen atau 1.788 KL per hari dibandingkan konsumsi normal harian yaitu 1.721 KL per hari. Sementara wilayah Riau juga mengalami tren kenaikan gasoline sebanyak 6,2 persen dan 3,6 persen di Kepulauan Riau,” tambah Taufikurachman.
Ia mengakui, bahwa selama momen Nataru, sebagian besar masyarakat di lima provinsi tersebut memilih berpergian dengan menggunakan Pertalite. Konsumsi Pertalite ini mengalami kenaikan sebesar 20,1 persen atau 7.343 KL dibanding rerata normal 6.115 KL.
“Di wilayah Sumbagut, pengendara sepeda motor dan mobil paling banyak menggunakan Pertalite. BBM ini sesuai kebutuhan mesin kendaraan dan ramah lingkungan,” katanya.
Namun untuk konsumsi gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar), kata dia, ada penurunan sebesar 0,6 persen atau 7.077 KL dibanding konsumsi normal sebanyak 7.121 KL atau mengalami penurunan 4,4 persen dibanding estimasi Satgas sebanyak 7.405 KL.
“Dexlite mengalami kenaikan 18 persen sedangkan Biosolar turun 1,1 persen di wilayah Sumbagut selama masa Satgas,” ucap Taufikurachman.
Di sisi lain, realisasi harian secara ytd per 10 Januari 2021 konsumsi LPG PSO mengalami kenaikan sebesar 5,3 persen atau 2.728 Metric Ton (MT) dibanding konsumsi normal 2.592 MT. Sedangkan konsumsi LPG NPSO mengalami penurunan sebesar 0,6 persen atau 347 MT dibandingkan konsumsi normal sebanyak 349 MT.
“Tapi jika dibanding dengan estimasi Satgas, konsumsi LPG subsidi ini naik 2,9 persen dan LPG NPSO mengalami turun 2,3 persen,” ujarnya.(Red)