Pipa Blok Rokan

Korem 031 Wira Bima Ikut Serta Atasi Pencurian Minyak di Blok Rokan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com –  Angka pencurian minyak mentah melalui pipa minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau, menurun secara signifikan dalam setahun terakhir. Hal tersebut berkat kerja sama yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) dengan TNI-Polri dalam mengamankan pipa minyak di WK Rokan.

Dalam diskusi virtual Media Gathering, Security 4.0, yang digelar PT CPI, Komandan KOREM 031/Wira Bima, Brigadir Jenderal TNI, M. Syech Ismed, S.E., M.Han, mengatakan, melalui acara ini mudah-mudahan dapat meningkatkan silaturahmi dan menguatkan kerja sama yang sudah terjalin antara SKK Migas dengan TNI AD melalui Korem 031/WB (Wira Buana) dalam kegiatan penguatan Binter untuk SKK Migas di wilayah Sumbagut Provinsi Riau.

“Kegiatan penguatan binter ini didasarkan kepada nota kesepahaman antara SKK Migas dan TNI, Nomor SKK Migas MOU – 0003 / SKKMA0000 / 2019 / SO dan NK / 19 / XI / 2019 / TNI TANGGAL 12 NOVEMBER 2019  dan perjanjian kerja sama antara skk migas dengan TNI AD, Nomor SKK Migas PJN – 0005 / SKKMI0000 / 2020 / S0 dan Kerma / 14 / V / 2020 tanggal 13 MEI 2020,” jelas Komandan Korem 031/WB, M. Syech.

Ia menambahkan, dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI Pada Operasi Militer Selain Perang  Mengamankan Objek Vital Nasional dan Melaksanakan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan.

Menurutnya, pemberdayaan wilayah pertahanan aspek darat adalah menjadi tugas TNI AD. Selain itu, bahwa TNI AD melaksanakan pemberdayaan wilayah aspek darat diantaranya dengan menyiapkan potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan yang dipersiapkan secara dini meliputi wilayah pertahanan dan pendukungnya.

Ia mengungkapkan, pemberdayaan wilayah aspek darat tersebut dilaksanakan melalui pembinaan teritorial dengan memberdayakan potensi geografi, demografi dan kondisi sosial untuk disiapkan menjadi ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh bagi kepentingan pertahanan aspek darat.

“Binter merupakan fungsi utama TNI AD dan merupakan tugas pokok Korem 031/WB, oleh karena itu dukungan yang diberikan oleh TNI AD melalui korem 031/WB terhadap industri hulu migas di wilayah Sumbagut adalah dalam bentuk penguatan pembinaan teritorial yang pendekatannya dengan merebut hati dan pikiran rakyat untuk bersama-sama ikut menjaga, mengamankan dan menjamin kelancaran operasional industri  hulu migas di wilayah Sumbagut,” paparnya.

Adapun strategi penguatan binter yang di oleh TNI untuk SKK migas wilayah Sumbagut pada PT. CPI, antara lain :

1. Komunikasi sosial, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keeratan hubungan dengan segenap komponen bangsa guna terwujudnya saling pengertian dan kebersamaan yang memungkinkan timbulnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga aset negara.

“Dilaksanakan dengan membangun komunikasi dan sosialisasi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan instansi pemerintah yang ada di daerah,” imbuhnya.

2. Patroli di seluruh wilayah kerja PT. CPI untuk mencari dan menemukan kemungkinan gangguan yang dapat menghambat kelancaran kegiatan operasional PT. CPI.

3. Bhakti TNI, merupakan kegiatan yang ditujukan untuk membantu kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui kegiatan karya bakti dan bakti sosial.

4. Intel teritorial, dalam rangka deteksi dini dan cegah dini. dari beberapa strategi yang dijalankan diperoleh beberapa hal positif, sebagai berikut :

Terciptanya rasa aman bagi pekerja di lapangan sangat terasa karena tidak lagi terganggu oleh tekanan oknum masyarakat sekitar. Kemudian, Gangguan operasional berupa penyetopan kegiatan dan blokade kegiatan tidak menonjol lagi.

Lalu, menurunnya angka pencurian aset secara drastis. Kegiatan ilegal tapping menurun drastis hingga mencapai nol kejadian sampai dengan akhir tahun 2020.

“Kegiatan penguatan binter ini tentu masih ada kekurangannya yang perlu menjadi bahan evaluasi, kami juga mohon masukan dan saran  dari semua pihak untuk perbaikan kedepan. Beberapa keberhasilan yang dicapai tentu tidak terlepas dari kerja sama dan dukungan dari pihak-pihak terkait,” bebernya.

“Sinergitas dan keterpaduan merupakan kunci keberhasilan didalam menjaga harmonisasi dan stabilitas operasional dari objek vital nasional (PT. CPI),” tandasnya.