Jakarta, Ruangenergi.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pihaknya memerlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dapat membuat inovasi dan terobosan untuk mengubah tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Hal tersebut dikatakan oleh, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial, disela-sela pelantikan dan mengambil sumpah 47 pejabat fungsional hasil penyesuaian penyetaraan dan 1 orang pejabat fungsional yang naik jenjang.
Ego mengungkapkan bahwa proses penyesuaian penyetaraan jabatan adalah upaya pemerintah dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Karena itulah, Ego mengatakan Pemerintah terus meningkatkan kualitas birokrasi. Salah satu langkah yang telah dilakukan antara lain dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia aparatur agar struktur aparatur benar-benar diisi oleh pejabat fungsional teknis berkeahlian.
“Selain itu dilakukan pula penyederhanaan birokrasi yang bertujuan untuk mendorong efektivitas dan efisisensi kinerja agar lebih optimal dan mewujudkan profesionalitas ASN,” jelas Ego.
Dia berpesan kepada para pejabat yang dilantik agar mengedepankan target kinerja organisasi di atas target-target pribadi.
“Sudah sering saya sampaikan bahwa angka kredit bukan tujuan utama meskipun bagi seorang pejabat fungsional, tapi target kinerja organisasi itulah tujuan utamanya, angka kredit hanyalah efek dari pelaksanaan tugas organisasi yang perlu mendapat rekomendasi dari pimpinan unit dan perlu diingat bahwa keberadaan Saudara adalah untuk melaksanakan tugas fungsi organisasi,” ungkap Ego.
Ia kembali mengungkapkan bahwa sektor ESDM memiliki tantangan yang cukup berat. Sektor ESDM harus mampu menyediakan kebutuhan energi dan terjangkau oleh masyarakat, karena sektor ESDM sebagai penggerak perekonomian dan sumber penerimaan negara.
Meski masih dalam situasi di tengah Pandemi Covid-19 seperti ini, kinerja sektor ESDM tetap bangkit dan menunjukkan peningkatan.
“Dengan kerja keras kita dan sinergi, hingga September tahun ini, konstribusi PNBP sektor ESDM dalam penerimaan negara mencapai Rp116,4 triliun atau lebih tinggi 43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Ego.
Pihaknya mencatat investasi disektor ESDM sampai dengan bulan Agustus telah mencapai US$ 14,9 miliar. Lalu capaian lain, Blok Rokan, salah satu blok migas terbesar Indonesia juga secara resmi telah dikelola negara melalui Pertamina. Rasio elektrifikasi saat ini juga telah mencapai 99,4%, dan tahun depan ditargetkan seluruh rumah tangga telah teraliri listrik 100%.
“Capaian ini hanya sebagian kecil dari target yang sudah kita capai, masih banyak tantangan yang harus kita hadapi, antara lain Program BBM Satu Harga yang ditargetkan lebih dari 580 titik hingga tahun 2024, bauran energi baru dan terbarukan 23% pada tahun 2025, mewujudkan pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi, dan mendorong pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” paparnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, target lain di subsektor energi bersih adalah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, yang dilakukan dengan transisi energi menuju energi yang lebih bersih, ramah lingkungan dan rendah karbon.
Untuk itu, Kementerian ESDM mendorong peran generasi muda untuk mempercepat implementasi EBT, antara lain melalui Program Patriot Energi, dan Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya atau GERILYA.
“Kiranya capaian ini tidak membuat kita berpuas diri, namun harus menjadi pemicu untuk berbuat dan berkinerja lebih baik lagi untuk menghadapi tantangan yang cukup berat, saya yakin apabila kita semua berkomitmen dan bersinergi antar pejabat fungsional dan antar unit, tantangan dan target kinerja itu dapat kita capai bersama,” tandas Ego.