Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– INPEX CORPORATION (INPEX), melalui anak perusahaannya INPEX Masela, Ltd. (INPEX Masela) sebagai operator, hari ini mengumumkan dimulainya pekerjaan Front-End Engineering and Design (FEED) untuk fasilitas Kilang Gas Alam Cair Darat (Onshore LNG/OLNG) Proyek Abadi di Blok Masela.
Dengan dimulainya paket kontrak OLNG ini, INPEX telah merampungkan seluruh empat paket FEED utama proyek, setelah sebelumnya mengumumkan paket untuk SURF (Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines), GEP (Gas Export Pipeline), dan FPSO (Floating Production, Storage and Offloading).
Pekerjaan FEED OLNG menggunakan pendekatan “dual FEED”, di mana dua konsorsium kontraktor akan mengerjakan desain secara paralel namun independen. Model ini bertujuan mendorong kompetisi teknis dan komersial untuk memastikan efisiensi dan kualitas dalam pelaksanaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) nantinya.
Dua konsorsium yang terlibat dalam paket OLNG ini adalah:
Konsorsium JGC-Technip, dipimpin oleh PT JGC Indonesia bersama PT Technip Engineering Indonesia.
Konsorsium KBR-Samsung-Adhi Karya, dipimpin oleh PT KBR Indonesia bersama Samsung E&A Co. Ltd. dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Konsorsium yang menyampaikan proposal EPC terbaik secara teknis dan komersial setelah menyelesaikan jasa FEED akan dipilih sebagai pelaksana tahap konstruksi utama.
Lingkup FEED juga mencakup aspek penting pengurangan emisi, termasuk studi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS), sebagai bagian dari komitmen proyek terhadap transisi energi rendah karbon.
Proyek Abadi LNG ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 9,5 juta ton LNG per tahun, atau lebih dari 10% dari total impor LNG tahunan Jepang, menjadikannya salah satu kontributor strategis untuk ketahanan energi di kawasan Asia.
INPEX menekankan bahwa pelaksanaan tahap FEED ini menjadi langkah kunci dalam perluasan portofolio gas dan LNG perusahaan, serta mendukung pencapaian INPEX Vision 2035 yang berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Tak hanya itu, proyek yang berbasis di wilayah timur Indonesia ini diharapkan memberikan dampak signifikan dalam mendorong pembangunan ekonomi lokal, serta mendukung target nasional Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060.
“INPEX berkomitmen memperkuat posisinya di Indonesia dan terus berkontribusi aktif dalam pembangunan energi yang bersih dan berkelanjutan,” ujar perwakilan perusahaan.