Jakarta, ruangenergi.com- Kabar gembira terlontar dari pernyataan Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, dimana dia melaporkan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bahwa Inpex Masela Ltd, di bawah naungan Inpex Corporation, menyatakan siap tandatangani head of agreement (HoA) dengan PT PLN (Persero) dan juga PT PGN Tbk untuk gas dari blok Masela.
Inpex juga akan bernegosiasi penjualan gas blok Masela untuk PT Pupuk Indonesia. Rencananya HoA akan ditandatangani saat acara Convex IPA tanggal 20-24 Mei di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Banten.
“Ijin lapor Manajemen Inpex kemarin datang dari Jepang Berkunjung ke SKK Migas dan langsung akan bernegosiasi penjualan gas Masela ke Pupuk Indonesia, PLN dan PGN untuk ttd HOA yang rencananya akan di tandatangani saat acara convex IPA tgl 20-24 Mei di ICE BSD. Dan bulan April akan diumumkan terkait dimulainya FEED , demikian atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih , hormat kami,” kata Djoko Siswanto bercerita kepada ruangenergi.com, bagaimana dia melaporkan berita gembira tersebut ke Menteri ESDM dan Wamen ESDM, Selasa (25/02/2025), di Jakarta.
Djoko bercerita, manajement Inpex yang mendatangi SKK Migas Senin (24/02/2025), di Jakarta, yakni:
1. Hiroshi Kato : Managing Executive Officer & SVP Global Energy Marketing
2. Koichi Okamoto : Executive Officer & VP Global Energy Marketing
3. Akihiro Watanabe : Presdir Inpex Masela
4. Hideya Kawaguchi : Senior Manager Gas&Oil Comercial
5. Takasshi Aoyama : Head of Gas Marketing
Mengutip portal Inpex, Setelah didirikan di Jepang, INPEX memulai eksplorasi minyak dan gas pertamanya di Indonesia pada tahun 1966 melalui pendirian NOSOPEX (North Sumatra Offshore Petroleum Exploration Co., Ltd.), yang merupakan cikal bakal INPEX CORPORATION. NOSOPEX didirikan sebagai perusahaan yang mempromosikan pengembangan sumber daya minyak di luar negeri sesuai dengan kontrak yang ditandatangani dengan PERMINA (sekarang PERTAMINA).
Pada Oktober 1966, INPEX menandatangani kontrak bagi hasil (PSC) dengan pemerintah Indonesia, yang mulai berlaku pada tahun 1967, dan memperoleh 100% hak partisipasi dalam Blok Offshore Mahakam. Unit Attaka didirikan pada April 1970, dengan Unocal (sekarang Chevron) memiliki hak partisipasi yang sama sebesar 50%. Tak lama setelah itu, Lapangan Attaka ditemukan dan produksi minyak mentah serta gas alam dimulai pada tahun 1972. INPEX kemudian melepaskan 50% hak partisipasinya di Blok Offshore Mahakam kepada TOTAL pada Juli 1970. Kolaborasi ini menghasilkan penemuan berturut-turut dari Lapangan Bekapai, Handil, Tambora, Tunu, dan Peciko. Kontrak PSC Offshore Mahakam dan Unit Attaka berakhir pada tahun 2017.
Partisipasi utama INPEX lainnya dalam proyek di Indonesia di masa lalu termasuk Blok B Laut Natuna Selatan bekerja sama dengan ConocoPhillips dan Chevron (1977-2017), serta Blok Kalimantan Timur bekerja sama dengan Chevron (1971-2018).
Saat ini, INPEX terlibat dalam empat proyek di Indonesia, yaitu Blok Masela sejak 1998 dan Blok Babar Selaru sejak 2011 sebagai operator; Blok Berau (Proyek LNG Tangguh) sejak 2001 dengan BP sebagai operator; serta Blok Sebuku sejak 2010 dan Blok Sebuku Barat sejak 2012 dengan Mubadala sebagai operator.