Kampar, ruangenergi – Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berkelanjutaan terus dilakukan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di Kuto Masjid Kampar, Riau.
Salah satu binaan PHR yang telah berhasil memberikan nilai tambah secara ekonomi adalah desa wisata kampung patin, budidaya pengolahan ikan patin dan dekla minuman segar kelapa muda dengan campuran jeli.
Dr. Eni Sumiarsih, Direktur Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau sebagai pendamping pemberdayaan masyarakat kepada media menceritakan awal terbentuknya kampung patin hingga bisa berkembang seperti saat ini.
Kampung Patin, kata Eni berawal dari relokasi 400 kepala keluarga yang terdampak pembangunan PLTA Kuto Panjang. Pemerintah Daerah memikirkan upaya agar masyarakat tetap produktif secara ekonomi, maka digagas pemikiran’satu rumah satu kolam’
Masih menurut Eni, pola satu rumah satu kolam jadi pilihihan dan ternyata berhasil dengan baik, sehingga masyarakat di Kuto Masjid mampu mandiri secara ekonomi.
“Saat ini ikan patin yang dihasilkan dari 400 kolam mencapai lima belas ton/hari. Semua dapat terserap dengan dimanfaatkan menjadi tiga belas produk olahan. Seperti ikan asap, keripik, dan tulangnya sedang dalam penelitian untuk dibuat tepung”,tutur Eni Sumiarsih saat meninjau kolam pembibitan patin di Kuto Masjid, Kampar, Kamis(23/12/21)
Peran TJSL berkelanjutan dari Pertamina Hulu Rokan sangat membantu dalam pengembangan kampung patin sehingga secara ekonomi dapat menjadi andalan masyarakat. Untuk mengelola pemasaran lebih mudah telah dibentuk UMKM Pratama Fish di Kampung Patin Kuto Masjid. Desa Wisata juga jadi andalan pemberdayaan ekonomi, banyak warga yang tadinya tidak punya pekerja dilatih untuk menjadi pemandu wisata dan fotografer. Untuk warga sekitar tempat wisata Puncak Kempo dapat memanfaatkan rumahnya sebagai home stay, ini akan sangat membatu wisatawan dan secara ekonomi warga juga diuntungkan
“PHR banyak membantu dalam proses pengembangan produk olahan patin dan dekla. Dengan adanya tempat penyimpanan frizer maka hasilnya jadi lebih tahan lama. Ke depan tentunya hasil olahan ikan patin akan dikemas lebih menarik agar bisa tahan lama dan bisa dipaskan di super market”, tutup Eni

Refni Juita, pengelola UMKM Dekla menyatakan adanya pendampingan dari STP Riau menjadikan produk olahan kelapa menjadi lebih bernilai ekonomi, tahan lama dan kemasannya menarik.
“Peran PHR dalam memberikan dukungan kepada UMKM Dekla sangat membantu. Kerjasama dengan masyarakat pemilik kelapa menjadikan kampung wisata patin secara ekonomi terus bergulir”,kata Refni
Winda Damelia, Sr. Analyst Social Performance PHR WK Rokan menyatakan, PHR akan terus memberikan pendampingan dan membantu masyarakat Kuto Masjid untuk terus memacu pengembangan ekonomi dengan menyiapkan sarana yang dibutuhkan.
“Kami akan terus melaksanakan TJSL dan membantu masyarakat di WK Rokan sehingga mampu mandiri dan bisa jadi pemacu semangat untuk pengembangan ekonomi dan percontohan UMKM daerah lain”, tutur Winda
Desa Berprestasi Nasional
Desa Wisata Kampung Patin di Desa Koto Masjid, Kabupaten Kampar, menjadi salah satu kebanggaan Riau. Desa binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Wilayah Kerja (WK) Rokan tersebut berhasil meraih berbagai prestasi tingkat nasional melalui dukungan program TJSL
”Pencapaian Desa Wisata Kampung Patin juga menjadi pemicu bagi pengembangan desa-desa wisata lainnya di Riau. Kami tengah mejajaki pelaksanaan program serupa di wilayah operasi PHR lainnya di Riau,” ungkap Sonitha Poernomo selaku Manager Corporate Communications PHR WK Rokan(23/12/21).
Lebih jauh Sonitha menjelaskan, dalam menjalankan program desa wisata, PHR menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata Riau sebagai mitra pelaksana. Dukungan PHR terhadap pengembangan desa wisata di Riau bertujuan membangun keberlanjutan pembangunan desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pada pertengahan September 2021, Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Kampung Patin tersebut. Beberapa prestasi yang diraih Desa Wisata Kampung Patin di antaranya:
·Juara I Nasional untuk Perguruan Tinggi Pendamping Desa Wisata di tahun 2020.
·Juara II kategori Souvenir pada Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 yang ditaja oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
.Mendapatkan Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) di tahun 2021.
·Memperoleh Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Lembaga Sertifikasi Dewan Desa Wisata Berkelanjutan Indonesia di tahun 2021.
PHR akan mewujudkan Kampung Patin untuk destinasi desa wisata. Setelah membina Desa Koto Masjid, PHR WK Rokan sedang menjajaki Pulau Rupat, Bengkalis, untuk membantu pengembangan wisata bahari di sana dengan target untuk go international.
Dalam program ini, PHR dan STP Riau melatih dan membimbing masyarakat untuk meningkatkan keterampilan di bidang pemandu wisata, identifikasi potensi objek wisata, penginapan (homestay), suvenir, dan kuliner. Konsep yang dikembangkan adalah wisata berbasis komunitas (community based tourism/ CBT).
Wisata berbasis komunitas ini merupakan konsep pengembangan suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya.
“Program ini berupaya membangun keterampilan komunitas dan menjaga konservasi lingkungan,” pungkas Sonitha.