Listriki Desa Terpencil, Indonesia Semakin Terang

Jakarta, Ruangenergi.com – Memasuki usia ke-75 tahun, Indonesia kini semakin terang benderang. Satu demi satu wilayah terpencil kini mulai terlistriki oleh BUMN Listrik alias PT PLN (Persero).

Hingga semester 1 tahun 2020, rasio elektrifikasi Indonesia telah mencapai 99,09 persen.

Di Provinsi Riau, 8 desa terpencil kini menikmati aliran listrik PLN, yaitu Desa Sari Mulia, Desa Tanjung Pasir, Desa Sungai Bela, Desa Sungai Buluh, Desa Sungai Laut, Desa Pulau Cawan, dan Desa Air Tawar di Kabupaten Indragiri Hilir dan Desa Cipang Kanan di Kabupaten Rokan Hulu.

Demi melistriki 8 desa tersebut, PLN mengelontorkan dana sebesar Rp 75,2 Miliar untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 52 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 35,56 KMS dan 20 unit Gardu Distribusi dengan total daya 2.135 kVA.

Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar M.Si mengaku pembangunan infrastruktur jaringan listrik pada desa-desa di Provinsi Riau membutuhkan anggaran yang besar.

“Kita sangat mendukung upaya PLN dalam meningkatkan infrastruktur jaringan listrik untuk wilayah di Provinsi Riau. Dengan semangat yang besar program listrik desa harus dituntaskan, kita optimis Program Riau terang tahun 2020 tercapai,” ujar Syamsuar, (17/08)

Sementara, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Dispriansyah menjelaskan, hingga Agustus 2020 rasio desa berlistrik Provinsi Riau sudah mencapai 99,03 persen dengan 1.842 Desa Berlistrik PLN dari total 1.859 Desa atau Kelurahan. Adapun, rasio desa berlistrik yang sudah mencapai 100 persen yaitu kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Indragiri Hulu, Siak, dan Kuantan Singingi. Sedangkan rasio desa berlistrik yang sudah diatas 90 persen adalah Kabupaten Kampar 96 persen dan Indragiri Hilir 96,61 persen.

“Hampir semua sisa desa yang belum teraliri listrik terkendala pada pengiriman peralatan listrik karena harus melalui sungai, bahkan untuk sampai ke jalan desa, petugas harus gotong –royong dengan masyarakat untuk memikul tiang-tiang listrik. Namun tantangan ini menjadi semangat bagi kami untuk melistriki tanah air,” ujar Dispriansyah.

Semangat melistriki tak hanya di Provinsi Riau, di Sulawesi Tengah PLN juga berhasil menghadirkan listrik bagi 473 Kepala Keluarga di beberapa dusun yang berada di Desa Uemanje Dusun Rano, Pobolobia, Rondingo, dan Kayumpia.

Medan yang ekstrim bukan menjadi sebuah penghalang. Jalan berlumpur, menyeberangi sungai, melewati hutan harus dilewati demi membawa terang hingga ke pelosok negeri. Untuk melistriki dusun-dusun yang ada di 4 desa tersebut, PLN membangun JTM sepanjang 15 kms, JTR sepanjang 5 kms dan 5 unit Gardu Distribusi dengan total kapasitas mencapai 250 kVA.

“Meskipun menghadapi medan yang sulit, program listrik desa harus tetap berjalan. Yang menjadi semangat dan motivasi kami adalah senyum bahagia masyarakat yang merasakan manfaat listrik disini,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Leo Basuki.

Wakil Bupati Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Paulina Lallo, SE, M.Si memberikan apresiasi kepada PLN yang telah membuat terang Kabupaten Sigi hingga ke pelosok-pelosok.

“Masyarakat dapat menikmati listrik untuk peningkatan kesejahteraan dan perekonomian. Dengan masuknya listrik ini merupakan kebanggaan buat kami dan masyarakat,” imbuh Paulina.

Hingga bulan Juni, Rasio Elektrifikasi PLN di Sulawesi Tengah telah mencapai 98,21%, sementara untuk Rasio Desa Berlistrik sudah mencapai 100%.

4 Desa Terpencil di Nusa Tenggara Timur Nikmati Listrik PLN

Di NTT, menjelang hari kemerdekaan, PLN juga berhasil menyambungkan listrik 4 desa di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimana 3 desa terdapat berada di Kabupaten Sumba Barat Daya yaitu Desa Ana Kaka dan Desa Ana Engge, dan Desa Letekonda Selatan dan satu desa di Kabupaten Sumba Timur yaitu Desa Kahiri.

“Untuk melistriki 4 desa tersebut, PLN membangun JTM sepanjang 16,1 kms, JTR sepanjang 16,45 kms dan 4 unit gardu dengan total kapasitas 400 kVA,” terang General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko.

Pembangunan listrik untuk menerangi desa-desa di kawasan 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) terus diupayakan demi mewujudkan keadilan energi untuk seluruh rakyat Indonesia. Listrik untuk semua.

kms dan 5 unit Gardu Distribusi dengan total kapasitas mencapai 250 kVA.

“Meskipun menghadapi medan yang sulit, program listrik desa harus tetap berjalan. Yang menjadi semangat dan motivasi kami adalah senyum bahagia masyarakat yang merasakan manfaat listrik disini,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Leo Basuki.

Wakil Bupati Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Paulina Lallo, SE, M.Si memberikan apresiasi kepada PLN yang telah membuat terang Kabupaten Sigi hingga ke pelosok-pelosok.

“Masyarakat dapat menikmati listrik untuk peningkatan kesejahteraan dan perekonomian. Dengan masuknya listrik ini merupakan kebanggaan buat kami dan masyarakat,” imbuh Paulina.

Hingga bulan Juni, Rasio Elektrifikasi PLN di Sulawesi Tengah telah mencapai 98,21%, sementara untuk Rasio Desa Berlistrik sudah mencapai 100%.

Di NTT, menjelang hari kemerdekaan, PLN juga berhasil menyambungkan listrik 4 desa di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimana 3 desa terdapat berada di Kabupaten Sumba Barat Daya yaitu Desa Ana Kaka dan Desa Ana Engge, dan Desa Letekonda Selatan dan satu desa di Kabupaten Sumba Timur yaitu Desa Kahiri.

“Untuk melistriki 4 desa tersebut, PLN membangun JTM sepanjang 16,1 kms, JTR sepanjang 16,45 kms dan 4 unit gardu dengan total kapasitas 400 kVA,” terang General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko.

Pembangunan listrik untuk menerangi desa-desa di kawasan 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) terus diupayakan demi mewujudkan keadilan energi untuk seluruh rakyat Indonesia. Listrik untuk semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *