Banda Aceh, ruangenergi.com– Sektor minyak dan gas (migas) di Aceh mencatat kinerja positif sepanjang tiga kuartal pertama tahun 2025, dengan realisasi produksi minyak dan gas bumi berhasil melampaui target yang ditetapkan dalam Work Plan & Budget (WP&B) 2025.
Hingga akhir Kuartal III 2025, sebanyak 55 sumur migas masih aktif berproduksi, dengan 54 sumur di antaranya berada di bawah pengelolaan Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA).
Deputi Dukungan Bisnis BPMA, Edy Kurniawan, menyampaikan bahwa operasi migas di Aceh tersebar di tiga Wilayah Kerja (WK) utama: Medco E&P Malaka, Triangle Pase Inc, serta Wilayah Kerja B yang dikelola Pema Global Energi (PGE).
“Hingga saat ini terdapat 55 sumur yang masih beroperasi dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi migas kita,” ujar Edy dalam keterangannya, Sabtu (1/11/2025).
Data BPMA menunjukkan capaian produksi migas Aceh sebagai berikut:
- Produksi Minyak: Mencapai rata-rata 1.898 barel per hari (BOPD), atau 114 persen dari target WP&B 2025 sebesar 1.665 BOPD. Walaupun melampaui target, realisasi ini sedikit lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2024 yang mencapai 1.938 BOPD.
- Produksi Gas: Tercatat 81,80 MMSCFD, atau 104 persen dari target yang ditetapkan sebesar 78,33 MMSCFD.
- Total Lifting: Secara kumulatif, total lifting migas Aceh mencapai 16.506 Barrel Oil Equivalent per Day (BOEPD), melampaui target sebesar 105 persen.
Prioritaskan Penemuan Cadangan Baru
Meskipun performa produksi menunjukkan hasil positif, BPMA menegaskan pentingnya upaya eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru demi menjaga ketahanan energi Aceh.
Beberapa program eksplorasi strategis saat ini sedang digarap, diantaranya:
- Seismik 3D Cunda–Jeuku: Proyek seluas 120 kilometer persegi di Wilayah Kerja B yang dikerjakan oleh Pema Global Energi. Program ini ditargetkan selesai pada 2026.
- Eksplorasi Bireuen–Sigli: Proyek selanjutnya yang akan digarap oleh Aceh Energy.
BPMA berharap langkah eksplorasi ini dapat membuka potensi sumber daya baru yang akan memperkuat ketahanan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.













