Jakarta,ruangenergi.com-PT Saka Energi Indonesia,anak usaha dari PT PGN Tbk, diyakini memiliki potensi tambahan cadangan gas sebanyak 126 billion cubic feed (BCF) dari blok Muriah.
Saka melalui Saka Energi Muriah Ltd (SEML),diperkirakan memiliki target dengan objektif pertama di lapisan Wonocolo/Ledok/Paciran. Sedangkan objektif kedua ada di lapisan Upper Tawun (UTA) dan Lower Tawun (LTA).
“Dengan total reserve P90 kalau sukses sebanyak 126 BCF. Yang besar dan chancenya besar di Wonocolo/Ledok/Paciran yaitu sebesar 51 BCF. Target mulai spud itu di Oktober. 51 mah marginal saja. Kalau discovery nanti untuk pengembangannya, ada kemungkinan mereka minta perjanjangan kontrak PSC nya paska 2026 agar bisa dimonetisasi. UTA 39 BCF dan LTA 36 BCF potensi gasnya,” kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman kepada ruangenergi.com,Selasa (26/04/2022) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,Saka Energi Muriah Limited (SEML), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) resmi menjadi operator 100% Wilayah Kerja (WK) Muriah (Blok Muriah) dari Petronas Carigalli Muriah Ltd (PCML). Peralihan operator Blok Muriah ini berlangsung setelah PCML menyatakan pengunduran diri sebagai operator pada 18 Desember 2019.
Seperti dikutip dari keterbukaan informasi perusahaan, Selasa (4/2), Rachmat Utama, Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mengatakan berdasarkan production sharing contract Muriah, PCML dan SEML memiliki masing-masing 80% dan 20% participating interest (PI) di Blok Muriah. Namun pada Desember 2019, PCML menyampaikan pengunduran diri sebagai operator Blok Muriah dan menyerahkan kepemilikan 80% PI kepada SEML.
SEML merupakan anak usaha PT Saka Energi Indonesia (SEI) dengan kepemilikan saham 99%, sedangkan SEI adalah anak usaha PGAS dengan kepemilikan 99%