Jabar investment

Lumbung Dana dan PT Jasa Sarana Teken Kontrak Rp 10 T, Bantu UMKM

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.comFintech Peer to Peer (P2P) Lending Lumbung Dana Indonesia menandatangani kontrak dengan PT Jasa Sarana senilai Rp 10 triliun untuk akses permodalan UMKM dan retail sebanyak 1 juta pelanggan jaringan gas di Jawa Barat.

Penandatanganan itu dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan JABAR Investment Summit, Senin (16/11).

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Rantai Pasok, Rico Rustombi, mengatakan bahwa program itu merupakan salah satu upaya inovasi akses permodalan di tengah tekanan masa pandemi Covid-19, untuk mengakselarasi dan memberikan akses permodalan dan pembiayaan dalam upaya memajukan UMKM.

Menurutnya, Kadin mengapresiasi kerjasama yang telah dijalin. Dia menilai, kerjasama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak dan masyarakat untuk kemajuan dan pengembangan UMKM.

Pihaknya berharap dengan tersedianya akses pembiayaan permodalan, maka sambungan jaringan gas bisa segera diwujudkan untuk pelaku UMKM dan Retail sehingga ekonomi Jawa Barat semakin menggeliat.

“Kami mengapresiasi atas kepercayaan masyarakat dan pemerintah yang telah memberikan ruang dan kesempatan kepada pelaku atau penyelenggara Platform P2P lending untuk berpartisipasi dalam mengakselerasi kualitas pembiayaan permodalan untuk UMKM,” jelas Rico.

Dalam kesempatan Jabar Investment Summit 2020, Rico menerangkan, perkembangan penyaluran pendanaan untuk kebutuhan modal usaha UMKM dan retail dari Fintech P2P terus meningkat dan berkontribusi positif bagi pembangunan perekonomian nasional.

“Sampai saat ini sudah hampir Rp 129 triliun dana pinjaman telah tersalurkan melalui Fintech. Pencapaian ini tentu adalah sebuah proses dan elaborasi serta inovasi yang efektif dan berjalan dengan baik antara seluruh stakeholder yaitu masyarakat, Penyelenggara Platform, Pemerintah serta OJK sebagai Regulator yang konsisten mengayomi perkembangan industri fintech di Indonesia,” ungjap Rico yang juga merupakan Founder PT Lumbung Dana.

Dikatakan olehnya, Lumbung Dana Indonesia akan mengambil peran aktif tidak hanya sebagai perantara penyaluran pendanaan, namun juga berperan sebagai penggerak utama literasi digital masyarakat, sebagai pendamping perencana keuangan, serta memperluas akses permodalan UMKM dan akses pemasaran. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No 11 Tahun 2020 terkait dengan Cipta Kerja, yang diharapkan bisa melakukan transformasi ekonomi secara nasional.

“Seharusnya akselerasi pemulihan dan pertumbuhanan ekonomi nasional, terutama di bidang inklusi keuangan dan teknologi digital, dengan kolaborasi lintas sektoral yang efektif bisa segera diwujudkan,” imbuhnya Rico.

Sementara, Direktur Investasi PT Jasa Sarana, Indrawan Sumantri, menjelaskan, sesuai dengan nota kesepakatan, PT Jasa Sarana dan Fintech Lumbung Dana sepakat untuk melakukan inisiasi kerjasama bisnis atas potensi usaha yang dimiliki oleh masing-masing pihak.

Sebagai langkah awal pelaksanaan Kerjasama tersebut telah di tandatangani perjanjian Kerjasama yaitu Fintech Lumbung Dana dengan PT Jabar Energy yang merupakan anak perusahaan dari PT Jasa Sarana .

Indrawan Sumantri mengatakan, kerjasama dengan Fintech Lumbung Dana merupakan kerja sama yang win win solution, dimana selama ini Jabar Energy dalam menyalurkan gas alam dengan membangun jaringan gas ke perumahan masih menggunakan dana APBD.

Padahal, sudah saatnya ketergantungan dengan APBD dikurangi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai alternatif pembiayaan dan calon pelanggan menjadi mandiri dengan melakukan pembiayaan sendiri atas biaya penyambungan jaringan gas tersebut.

“Semua biaya tetap sama, selama ini harus menunggu anggaran Jabar Energy maka sekarang pelanggan memiliki alternatif pembiayaan sendiri sehingga waktu pemasangan lebih cepat,” jelas Indrawan.

Ia mengemukakan, PT Jasa Sarana menargetkan Jabar Energy untuk dapat menyalurkan gas alam ke UMKM dan Retail Jawa Barat dengan target 1.000.000 pelanggan atau senilai Rp 10 Triliun dengan proses perijinan dari pihak berwenang secara bertahap.

“Dengan target itu, diharapkan dapat tercapai dalam waktu 5 tahun,” papar Indrawan.

Selain program kerjasama dengan PT Jasa Sarana, Lumbung Dana juga telah melakukan kerjasama dalam lingkungan BUMD Jawa Barat, diantaranya dengan PT Agro Jabar untuk akses pembiayaan kepada para petani di bawah binaan PT Agro Jabar yang beranggotakan sedikitnya 600.000 petani yang saat ini sedang berlangsung.

“Selain akses pembiayaan, akses pasar dan edukasi adalah bagian dari program Kerjasama ini, potensi agribisnis di Jawa Barat sangat besar dan menjanjikan,” imbuh Yoga Mahesa selaku Direktur Utama Fintech Lumbung Dana.

Dalam perjalanan sebagai penyelenggara P2P Lending, Fintech Lumbung Dana juga merambah pelayanan pemberian pinjaman kepada UMKM sektor energi, logistik dan juga Koperasi Induk Pelayaran Indoensia (KIPI).

Kerjasama dilakukan untuk memberikan akses biaya Pendidikan dalam rangka upgrading skill kepada anggota koperasi yang berprofesi sebagai awak pelayaran untuk mengikuti Pendidikan peningkatan grade atau status sertifikat profesi dari ANT 2 menjadi ANT 1.

“Di masa yang akan datang, Fintech Lumbung Dana juga berencana untuk mengembangkan pasar pelayanan penyaluran pinjaman permodalan untuk UMKM di luar Pulau jawa khususnya wilayah timur Indonesia,” tandas Yoga.